Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
MOSCOW. Tingkat pengangguran di Rusia pada November lalu makin meroket. Bahkan peningkatannya merupakan yang tertinggi dalam tujuh bulan terakhir.
Berdasarkan data yang dirilis Federal Statistics Service, tingkat pengangguran naik menjadi 6,6% dari sebelumnya 6,1% pada bulan Oktober. Jumlah warga yang tidak memiliki pekerjaan mengalami penambahan menjadi 6 juta dari 4,6 juta pada Oktober lalu.
“Angka pengangguran ini sangat memprihatinkan. Itu dapat diartikan, tingkat konsumsi akan semakin menurun sehingga perekonomian Rusia tidak akan bergairah. Hal ini merupakan kabar buruk untuk menyambut tahun baru,” jelas Tatiana Orlova, ekonom ING Bank di Moscow.
Deputy Economy Minister Rusia Andrei Klepach kemarin mengatakan, krisis finansial global mulai berdampak ke Rusia. Alhasil, negara yang merupakan eksportir terbesar energi dunia ini diprediksi akan mengalami kontraksi dalam dua kuartal pertama tahun 2009 mendatang.
Selain tingginya angka pengangguran, Rusia juga dibayang-bayangi dengan melemahnya mata uang rubel sebesar 0,4% menjadi 27,6165 per dolar. Sementara itu, jika dihadapkan dengan euro, mata uang rubel melemah 0,8% menjadi 39,4592. Sedangkan hari ini, indeks acuan Rusia Micex Stock index juga melorot 2,5%.