Sumber: Reuters | Editor: Syamsul Azhar
KONTAN.CO.ID - NEW YORK, – Aplikasi media sosial asal China, RedNote, yang dikenal di negara asalnya sebagai Xiaohongshu, mencatat lonjakan besar pengguna di Amerika Serikat.
Saat ini pengguna hampir mencapai 3 juta pengguna baru dalam satu hari. Fenomena ini terjadi karena banyaknya "pengungsi dari akun TikTok" yang beralih menjelang larangan TikTok di AS, menurut data dari firma analitik Similarweb.
Perkiraan Similarweb menunjukkan bahwa aplikasi ini memiliki sekitar 3,4 juta pengguna aktif harian di perangkat iOS dan Android di AS pada Senin lalu, naik dari kurang dari 700.000 sehari sebelumnya dan sekitar 300.000 seminggu sebelumnya.
Baca Juga: Mengenal Aplikasi RedNote yang Diserbu Para Pengguna TikTok
Kenaikan pengguna ini didorong oleh kekhawatiran atas larangan TikTok, yang saat ini digunakan oleh 170 juta orang Amerika, dengan alasan keamanan nasional.
Lonjakan ini juga menjelaskan kenaikan RedNote ke puncak unduhan di toko aplikasi AS. Pada Selasa, Reuters melaporkan bahwa lebih dari 700.000 pengguna baru telah bergabung dengan aplikasi ini hanya dalam dua hari.
Di sisi lain, aplikasi saudara TikTok, Lemon8, juga mengalami peningkatan jumlah pengguna. Lemon8 mencatat 1,7 juta pengguna aktif harian di AS pada Senin, naik dari sekitar 1,1 juta dalam beberapa pekan sebelumnya, menurut Similarweb.
Sementara itu, penggunaan TikTok di AS menurun menjelang larangan, dengan penurunan 2,1% secara mingguan menjadi sekitar 82,2 juta pengguna aktif harian.
Pengguna RedNote di China menyambut hangat pengguna baru dari AS, menjawab pertanyaan tentang berbagai topik mulai dari masakan China hingga kebijakan kelahiran di negara tersebut. Namun, beberapa pengguna AS tampak menguji batasan sensor yang diterapkan oleh pemerintah China.
Baca Juga: Aplikasi Gratis Asal China Ini jadi Populer Jelang Potensi Pelarangan TikTok di AS
China telah lama mengontrol ruang siber melalui sistem sensor Great Firewall dan memblokir media sosial asing seperti Instagram dan X. Banyak pengguna AS, termasuk mereka yang membangun karier melalui TikTok, berharap platform ini dapat menghindari larangan yang disahkan pada 2023. Namun, harapan itu tampaknya memudar menjelang tenggat waktu pada 19 Januari 2025.