kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.838   -98,00   -0,62%
  • IDX 7.384   -108,06   -1,44%
  • KOMPAS100 1.138   -20,96   -1,81%
  • LQ45 901   -18,70   -2,03%
  • ISSI 224   -1,86   -0,82%
  • IDX30 463   -11,32   -2,38%
  • IDXHIDIV20 560   -12,38   -2,16%
  • IDX80 130   -2,40   -1,81%
  • IDXV30 139   -1,66   -1,18%
  • IDXQ30 155   -3,12   -1,97%

Penghapusan subsidi rusuh, Nigeria turunkan harga BBM 30%


Senin, 16 Januari 2012 / 14:05 WIB
Penghapusan subsidi rusuh, Nigeria turunkan harga BBM 30%
ILUSTRASI. Inter vs Juventus di Coppa Italia: Skuad Bianconeri siap balaskan dendam. REUTERS/Massimo Pinca


Reporter: Dyah Megasari, BBC, Bloomberg |

NIGERIA. Presiden Nigeria Goodluck Jonathan mengumumkan akan menurunkan harga bahan bakar sebanyak 30%. Keputusan ini menyusul aksi protes rakyat Nigeria yang berlangsung satu minggu.

Nigeria sempat lumpuh oleh pemogokan dan aksi protes atas keputusan pemerintah terkait memo subsidi BBM.

Penghapusan subsidi berlaku sejak 1 Januari 2012 dan menyebabkan harga bensin naik 65 naira atau US$ 0,4 atau setara dengan £ 0,26 ke 140 naira. "Kami menurunkan harga BBM karena orang-orang mengeluh kesusahan," jelas Presiden.

Demo rakyat setidaknya meraibkan pendapatan senilai miliaran dollar. "Pemerintah terus mengupayakan deregulasi secara penuh di sektor hilir," ujar Jonathan melalui televisi nasional.

Namun, lanjutnya, mengingat kesulitan yang diderita oleh warga Nigeria dengan mempertimbangkan dan melakukan konsultasi dengan gubernur negara dan pimpinan Majelis Nasional, pemerintah telah menyetujui pengurangan harga bensin 97 naira atau sekitar US$ 0,6 per liter.

Penghapusan subsidi BBM tersebut menjadi pukulan hebat bagi warga Nigeria yang masih di garis kemiskinan. Sebelumnya, pemerintah mengklaim penghematan subsidi bisa mencapai US$ 8 miliar. Uang tersebut akan digunakan untuk membangun infrastruktur dan kebutuhan sosial.

Minyak menyumbang 80% pendapatan negara. Namun, korupsi yang merajalela menyebabkan negara itu masih harus mengimpor minyak jadi.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×