Sumber: BBC | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. FIFA telah mengonfirmasi tuan rumah untuk dua turnamen Piala Dunia mendatang melalui pertemuan Kongres Luar Biasa yang dihadiri oleh seluruh 211 negara anggota.
Keputusan ini menetapkan babak baru dalam sejarah kompetisi sepak bola paling bergengsi di dunia.
Untuk Piala Dunia 2030, tiga negara akan berbagi tugas sebagai tuan rumah: Spanyol, Portugal, dan Maroko.
Baca Juga: Dag-Dig-Dug! Manchester City di Ambang Keputusan Besar pada Januari 2024
Sebagai bagian dari perayaan seratus tahun kompetisi, tiga pertandingan tambahan akan diselenggarakan di Argentina, Paraguay, dan Uruguay.
Arab Saudi terpilih sebagai tuan rumah tunggal Piala Dunia 2034. Dari 15 stadion yang direncanakan, baru empat stadion yang telah dibangun hingga saat ini.
Tanggapan dan Kontroversi
Beberapa asosiasi sepak bola nasional memberikan tanggapan yang beragam. Asosiasi Sepak Bola Inggris menyatakan dukungan setelah menerima jaminan keamanan untuk semua penggemar.
Sementara itu, Denmark mengharapkan FIFA mengawasi perbaikan hak asasi manusia, dan Swiss meminta pemantauan hak asasi manusia secara ketat.
Amnesty International mengecam keputusan FIFA dengan pernyataan yang sangat kritis. Organisasi ini menuduh FIFA mengabaikan risiko eksploitasi pekerja dan mengkhawatirkan potensi pelanggaran hak asasi manusia di Arab Saudi.
Baca Juga: Piala Dunia 2034 Bikin Pusing Klub Liga Eropa, Konflik dengan FIFA Semakin Memanas
Tanggapan FIFA
Presiden FIFA Gianni Infantino membela keputusan tersebut dengan menyatakan kepercayaan pada tuan rumah untuk mengatasi kekhawatiran. Dia berharap pada perubahan sosial dan dampak hak asasi manusia yang positif.
Proses pemilihan tuan rumah dilakukan melalui voting daring dengan karakteristik unik. Tidak ada pilihan alternatif dalam voting, dan beberapa negara mengungkapkan keberatan tentang proses seleksi yang berlangsung.