kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.191.000   16.000   0,74%
  • USD/IDR 16.742   -34,00   -0,20%
  • IDX 8.099   58,67   0,73%
  • KOMPAS100 1.123   8,34   0,75%
  • LQ45 803   6,91   0,87%
  • ISSI 282   2,37   0,85%
  • IDX30 422   3,62   0,87%
  • IDXHIDIV20 480   0,21   0,04%
  • IDX80 123   1,39   1,14%
  • IDXV30 134   0,51   0,38%
  • IDXQ30 133   0,20   0,15%

Penitipan Anak di London Jadi Korban Peretasan, Ribuan Data Anak Dicuri


Minggu, 28 September 2025 / 15:22 WIB
Penitipan Anak di London Jadi Korban Peretasan, Ribuan Data Anak Dicuri
ILUSTRASI. Lebih dari 8.000 data anak dari sejumlah nursery di London yang dikelola Kido International dicuri oleh kelompok peretas. REUTERS/Kacper Pempel/Illustration


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lebih dari 8.000 data anak dari sejumlah nursery di London yang dikelola Kido International dicuri oleh kelompok peretas bernama Radiant.

Dalam klaim yang dipublikasikan di portal gelap mereka, kelompok tersebut membuktikan aksinya dengan merilis nama, foto, alamat rumah, serta informasi kontak keluarga dari 10 anak yang diduga bersekolah di salah satu dari 18 nursery Kido di wilayah Greater London.

Insiden ini memicu kekhawatiran serius terkait keamanan data pribadi serta perlindungan anak di Inggris.

Ancaman Rilis Data Tambahan

Radiant menyatakan bahwa langkah selanjutnya adalah merilis 30 profil anak tambahan serta data milik 100 karyawan. Mereka juga mengklaim telah berada di dalam jaringan Kido selama berminggu-minggu.

Baca Juga: Pemerintah Inggris Berikan Jaminan Pinjaman US$2 Miliar untuk Jaguar Land Rover

Mengenai lokasi mereka, kelompok itu mengaku berbasis di Rusia, meski tidak memberikan bukti. Hingga saat ini, Kido International belum memberikan komentar resmi, sementara Kepolisian Metropolitan London menyebutkan bahwa penyelidikan masih berlangsung dan belum ada penangkapan.

Ransomware dan Modus Operandi

Aksi ini menggunakan teknik ransomware, yakni perangkat lunak berbahaya yang dipakai untuk mengenkripsi data perusahaan dan meminta tebusan agar data dapat dipulihkan. Meski begitu, Radiant tidak mengungkapkan berapa jumlah uang tebusan yang diminta kepada Kido International.

Menurut Jonathon Ellison dari National Cyber Security Centre (NCSC), bagian dari badan intelijen Inggris GCHQ, aksi ini sangat berbahaya. 

“Pelaku kejahatan siber akan menarget siapa pun selama ada peluang keuntungan. Menyerang lembaga yang mengurus anak-anak adalah tindakan yang sangat tercela,” tegasnya.

Baca Juga: Hadapi Kenaikan Tarif Obat-obatan Trump, Inggris Tawarkan Pembayaran lebih Mahal

Rangkaian Serangan Siber di Inggris

Kasus Kido International hanyalah satu dari sederet serangan ransomware besar di Inggris tahun ini.

  • Jaguar Land Rover: Pemerintah Inggris tengah mempertimbangkan dukungan finansial bagi pemasok perusahaan otomotif tersebut setelah serangan siber menyebabkan shutdown produksi hingga Oktober.

  • Collins Aerospace (RTX): Serangan ransomware melumpuhkan sistem check-in otomatis di Bandara Heathrow dan menimbulkan kekacauan perjalanan di sejumlah bandara Eropa. Polisi Inggris telah menangkap seorang pria terkait kasus ini.

  • Marks & Spencer (M&S): Pada April, kelompok peretas Scattered Spider diduga berada di balik serangan yang menghentikan layanan pemesanan online ritel ternama Inggris tersebut selama berminggu-minggu. Perusahaan bahkan memproyeksikan kerugian hingga £300 juta (± Rp6,7 triliun) dalam laba operasional tahun fiskal 2025/26 akibat insiden ini.

Selanjutnya: Nonton Drakor Walking On Thin Ice Subtitle Indonesia, Kisahkan Penjualan Narkoba

Menarik Dibaca: Tips Praktis Nutrisi Anak Gen Alpha Lewat Susu & Mikronutrien




TERBARU

[X]
×