Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Noverius Laoli
Namun, analis Wall Street mengatakan penjualan yang kuat pada awal kuartal, ketika penjualan toko yang sama global naik 7,2%, bisa berarti perusahaan akan segera pulih.
"Pembaruan bisnis menyiratkan McDonald memiliki posisi yang baik untuk pemulihan pada akhirnya setelah momentum Januari atau Februari," kata analis BMO Capital Markets Andrew Strelzik.
McDonald mengatakan, akan menunda sewa dan royalti untuk pemegang waralaba, yang sudah menghadapi kesulitan karena wabah dan dibebani dengan biaya lain seperti renovasi restoran sebagai bagian dari dorongan perusahaan untuk memodernisasi toko.
Baca Juga: Apple menutup semua operasional toko dan pabrik di China karena wabah virus corona
Perusahaan itu mengatakan mereka mengharapkan untuk mengurangi pengeluaran modal sekitar US$ 1 miliar untuk tahun 2020 karena lebih sedikit renovasi toko di Amerika Serikat dan lebih sedikit pembukaan restoran di seluruh dunia.
McDonald mengatakan pembatalan Konvensi Pemilik atau Operator Sedunia karena krisis kesehatan dapat menelan biaya sekitar US$ 40 juta karena pengembalian uang.
Saham perusahaan yang berbasis di Chicago ini ditutup hampir 2% lebih tinggi di tengah bouncing di pasar yang lebih luas.
Pelaporan oleh Nivedita Balu di Bengaluru; Pelaporan tambahan oleh Hilary Russ di New York; Editing oleh Shailesh Kuber, Sriraj Kalluvila dan David Gregorio.
Baca Juga: Semua gerai di Peru tutup, ada apa dengan McDonald's?