Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Penjualan kendaraan di China kembali mencatatkan penurunan dalam sembilan bulan berturut-turut hingga Maret 2019. Lanjutan penurunan penjualan mobil ini dapat meredam upaya ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut untuk meningkatkan konsumsi dan menangkal perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Dilansir dari South China Morning Post, Asosiasi Produsen Otomotif China (CAAM) melansir bahwa total penjualan kendaraan di China turun 5,2% menjadi 2,52 juta unit pada bulan Maret.
Sementara itu penjualan kendaraan penumpang yang meliputi sedan, minivan, SUV, dan kendaraan crossover turun 6,9% menjadi 2,02 juta unit pada bulan lalu. Bila dilihat selama kuartal pertama, penjualan kendaraan penumpang turun 13,7% dibanding periode yang sama di 2018.
Namun meskipun sudah mencatatkan penurunan selama sembilan bulan berturut-turut, CAAM mengatakan bahwa tren penurunan tersebut telah berkurang secara signifikan.
Tapi tetap saja, data tersebut makin menambah kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi China. Di mana pada 2018, China mengalami pertumbuhan ekonomi paling lemah dalam 28 tahun terakhir yakni sebesar 6,6%.
Untuk membantu mengimbangi dampak perang perdagangan AS-China, Perdana Menteri Cina Li Keqiang mengatakan bahwa pemerintah akan memangkas tarif pajak pertambahan nilai untuk perusahaan-perusahaan manufaktur. Kebijakan ini disebutnya sebagai sebuah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya demi memacu belanja konsumen dam menstabilkan pertumbuhan ekonomi.
Di sisi lain, data dari Biro Statistik Nasional menunjukkan bahwa inflasi harga konsumen naik 2,3% secara tahunan terutama terjadi pada bulan Februari yang sebesar 1,5%.