CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Penjualan Naik 10% Tahun Lalu, Toyota Sukses Jadi Penjual Mobil Nomor Satu Dunia


Jumat, 28 Januari 2022 / 14:52 WIB
Penjualan Naik 10% Tahun Lalu, Toyota Sukses Jadi Penjual Mobil Nomor Satu Dunia
ILUSTRASI. Mobil?Toyota New Camry Hybrid yang dipamerkan pada Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021 di ICE BSD, Tangerang, Selasa (16/11).


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Produsen mobil asal Jepang, Toyota Motor Corp., pada hari Jumat (28/1) memastikan dirinya menjadi penjual mobil nomor satu dunia untuk dua tahun berturut-turut. Pencapaian ini diraih setelah mencatat kenaikan penjualan di tahun 2021.

Dilansir dari Reuters, penjualan kendaraan Toyota di tahun 2021 naik hingga 10,1%. Secara keseluruhan, Toyota berhasil menjual hingga 10,5 juta unit kendaraan tahun lalu, termasuk di antaranya adalah produk Daihatsu Motors dan Hino Motors yang berafiliasi dengan Toyota.

Meskipun demikian, angka itu rupanya 5% lebih sedikit dari yang dicapai Toyota di tahun 2020. Angka penjualan tahun lalu juga jadi yang terendah dalam 10 tahun terakhir.

Baca Juga: IMF: Pandemi Tidak Akan Mengganggu Ekonomi Jepang Terlalu Lama

Saat ini Toyota unggul cukup jauh dari rivalnya asal Jerman, Volkswagen, yang hanya mampu menjual 8,9 juta unit mobil tahun lalu.

Upaya Toyota untuk menjadi produsen mobil nomor satu dunia tentu tidak mudah. Selain menurunnya daya beli konsumen di tengah pandemi, Toyota juga harus berjuang mengatasi kelangkaan komponen semikonduktor.

Toyota terpaksa memangkas produksinya karena kekurangan semikonduktor selama pandemi. Kekurangan pasokan ini pada akhirnya mendorong munculnya persaingan baru di industri perangkat elektronik untuk memproduksi komponen semikonduktor.

Baca Juga: Hyundai Engineering Menunda IPO karena Masalah Valuasi

Beruntungya, Toyota masih sanggup memanfaatkan nama besarnya dan menjual cukup banyak mobil tahun lalu. Pasar dalam negeri dan sebagian Asia disebut tidak terlalu sulit ditaklukkan Toyota. Sementara di Eropa, Toyota memang masih cukup kesulitan.

Awal tahun ini Toyota mengatakan kemungkinan akan gagal mencapai target produksi sebanyak 9 juta kendaraan pada tahun bisnis yang akan berakhir pada 31 Maret mendatang. Gangguan Covid-19 masih jadi pengganjal utama. 

Pada 9 Februari nanti Toyota akan merilis pendapatan kuartal ketiganya. Hasilnya nanti dipastikan akan menjadi acuan bisnis Jepang di sepanjang tahun 2022.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×