kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penjualan smartphone Xiaomi bakal kembali bangkit


Senin, 10 Juli 2017 / 11:15 WIB
Penjualan smartphone Xiaomi bakal kembali bangkit


Reporter: Mona Tobing | Editor: Hendra Gunawan

BEIJING. Produsen ponsel pintar asal China, Xiaomi, berpeluang menggerus pangsa pasar smartphone yang selama ini dikuasai Samsung Electronics dan Apple. Pada kuartal II-2017 lalu, Xiaomi telah mengirimkan 23,16 juta unit ponsel pintar.

South China Morning Post mengutip Chief Executive Officer Xiaomi Lei Jun melaporkan, pada kuartal II-2017 jumlah pengiriman smartphone Xiaomi melonjak 70% dibandingkan kuartal sebelumnya. Lei menyebut, penjualan di kuartal II itu mencetak rekor tertinggi sejak Xiaomi memproduksi smartphone tujuh tahun silam.

"Pada awal tahun, saya terlalu kecil menargetkan penjualan smartphone. Ternyata jumlahnya akan berlipat-lipat bertambah," kata Lei. Sepanjang tahun ini, Xiaomi menargetkan nilai penjualan smartphone mencapai 100 miliar yuan atau setara US$ 14,7 miliar.

Lei optimistis di tahun depan penjualan dapat tembus 100 juta unit ponsel. Keberhasilan Xiaomi merebut pasar smartphone global karena harganya yang murah dan strategi penjualan yang berbeda, yakni hanya melayani pembelian secara online.

Pencapaian Xiaomi terbilang mengejutkan, sebab tahun lalu pendapatan perusahaan ini sempat merosot. Bahkan pangsa pasarnya tertinggal sekitar 8,9% dari pesaingnya, yakni Oppo, Vivo dan Huawei. Namun Xiaomi segera bangkit dengan produk yang inovatif dan strategi penjualan offline lewat pembukaan 123 toko baru. Plus, memperkuat penjualan di pasar luar negeri.

Sementara itu pesaing Xiaomi, Samsung Electronics masih membukukan kinerja mentereng. Laba operasional raksasa elektronik Korea Selatan ini tercatat mencapai 14 triliun won atau setara US$ 12,1 miliar per Juni 2017. Keuntungan Samsung itu melonjak 72% dibandingkan periode sama tahun lalu.

Sayang, Samsung tidak merinci penjualan ponsel pintarnya. Namun, analis memperkirakan, keuntungan Samsung lebih banyak dari divisi bisnis cip.  Sebab penjualan Galaxy Note 8 yang merupakan produk teranyar Samsung tak sesuai harapan. Terlebih  produk sebelumnya yakni Galaxy Note 7 harus ditarik karena baterai yang rawan terbakar.

Sedangkan Apple, seperti dikutip Reuters, diperkirakan meraih laba operasional kuartal senilai US$ 12,11 miliar di kuartal II 2017.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×