Sumber: AP News | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Departemen Pertahanan AS, Pentagon, pada hari Selasa (29/11) memprediksi bahwa China akan meningkatkan jumlah hulu ledak nuklirnya hingga 1.500 pada tahun 2035.
Tahun lalu, Pentagon memprediksi jumlah hulu ledak nuklir China berpotensi meningkat menjadi 700 dalam waktu enam tahun. Jumlah 1.000 hulu ledak diprediksi baru akan tercapai pada tahun 2030.
Mengutip AP News, laporan terbaru Pentagon mengatakan China saat ini memiliki sekitar 400 hulu ledak nuklir.
Meski terkesan khawatir, pada kenyataannya AS sendiri telah memiliki 3.750 hulu ledak nuklir aktif.
Baca Juga: Kim Jong Un Targetkan Korea Utara Miliki Kekuatan Nuklir Terkuat di Dunia
"Persenjataan Beijing yang berkembang menciptakan ketidakpastian bagi AS saat kita sedang mencari cara untuk mencegah dua kekuatan nuklir, Rusia dan China, secara bersamaan," kata Pentagon dalam laporannya.
Laporan tersebut menyoroti aktivitas China pada tahun 2021 dan oleh sebab itu, laporan tidak menilai dampak apa yang mungkin ditimbulkan oleh invasi Rusia ke Ukraina terhadap prioritas atau strategi militerisasi China.
Meski belum memberikan bantuan senjata kepada Rusia sejak perang Ukraina dimulai bulan Februari, namun dukungan berkelanjutan China untuk latihan militer bersama dengan Rusia adalah sesuatu yang dipantau secara ketat oleh AS.
Baca Juga: Museum Perang Dingin Pertama di Dunia Resmi Dibuka di Rusia
Pentagon juga mengakui saat ini China telah membuat kemajuan yang mengkhawatirkan dalam membangun kemampuan militer yang sanggup melumpuhkan komunikasi dan satelit peringatan dini.
Bagi Pentagon, program perluasan penggunaan kecerdasan buatan telah menunjukkan kesiapan China dalam perang dunia maya.
Sebagai kesimpulan, Pentagon mengatakan bahwa China tetap menjadi tantangan keamanan terbesar bagi AS. Segala bentuk ancaman dari China pun akan tetap menentukan bagaimana militer AS dipersiapkan dan dibentuk untuk masa depan.