kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.205   64,04   0,90%
  • KOMPAS100 1.107   12,22   1,12%
  • LQ45 878   12,25   1,41%
  • ISSI 221   1,22   0,55%
  • IDX30 449   6,60   1,49%
  • IDXHIDIV20 540   5,96   1,12%
  • IDX80 127   1,50   1,19%
  • IDXV30 135   0,68   0,51%
  • IDXQ30 149   1,81   1,23%

Penuh Emosional, Pimpinan WHO Menggambarkan Kondisi Gaza yang Sangat Buruk


Jumat, 26 Januari 2024 / 08:01 WIB
Penuh Emosional, Pimpinan WHO Menggambarkan Kondisi Gaza yang Sangat Buruk
ILUSTRASI. Pimpinan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom menyerukan gencatan senjata dan solusi menyeluruh terhadap konflik Israel-Palestina. Fabrice Coffrini/Pool via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Pimpinan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyerukan gencatan senjata dan solusi menyeluruh terhadap konflik Israel-Palestina. 

Dia menyampaikan hal tersebut dalam permohonan yang penuh emosional di hadapan badan pengelola WHO pada Kamis (25/1/2024). Ia menggambarkan kondisi di Gaza sebagai situasi yang "sangat buruk". 

Mengutip Reuters, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, yang pernah mengalami perang ketika masih kecil dan anak-anaknya bersembunyi di bunker selama pemboman dalam perang perbatasan Ethiopia dengan Eritrea pada tahun 1998-2000, menjadi emosional ketika menggambarkan kondisi di wilayah Gaza yang dibom dan dihuni oleh lebih dari 25.000 orang telah terbunuh.

“Saya sangat percaya karena berdasarkan pengalaman saya sendiri bahwa perang tidak membawa solusi, kecuali lebih banyak perang, lebih banyak kebencian, lebih banyak penderitaan, lebih banyak kehancuran. Jadi mari kita pilih perdamaian dan selesaikan masalah ini secara politis,” kata Tedros kepada Dewan Eksekutif WHO di Jenewa selama diskusi tentang darurat kesehatan Gaza.

Dia menambahkan, “Saya pikir Anda semua telah mengatakan solusi dua negara dan seterusnya, dan berharap perang ini akan berakhir dan menuju solusi yang benar,” katanya.

Baca Juga: PM Netanyahu Kian Diragukan, Desakan Pemilu Darurat Semakin Kuat

Tedros juga menggambarkan situasi saat ini sebagai hal yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata.

Israel melancarkan kampanyenya untuk melenyapkan Hamas setelah militan menyerbu Israel pada 7 Oktober dan membunuh 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera lebih dari 200 orang.

Dalam pidato yang sama, Tedros memperingatkan bahwa lebih banyak orang di Gaza akan meninggal karena kelaparan dan penyakit.

“Jika Anda menambahkan semua itu, saya pikir tidak mudah untuk memahami betapa buruknya situasi saat ini,” katanya.

Sementara itu, Duta Besar Israel mengatakan komentar Tedros mewakili kegagalan kepemimpinan sepenuhnya.

Baca Juga: Israel Ingin Sandera Dibebaskan, Tapi Tidak Ingin Perang Dihentikan

“Pernyataan direktur jenderal (WHO) tersebut merupakan perwujudan dari segala sesuatu yang salah dengan WHO sejak tanggal 7 Oktober. Tidak ada penyebutan sandera, pemerkosaan, pembunuhan warga Israel, atau militerisasi rumah sakit dan penggunaan perisai manusia yang tercela oleh Hamas," kata Meirav Eilon Shahar dalam komentar yang dikirim ke Reuters.

Dia juga menuduh badan kesehatan global tersebut melakukan "kolusi" dengan Hamas, dan mengatakan bahwa WHO menutup mata terhadap aktivitas militer Hamas di rumah sakit Gaza.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×