kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Penyakit jamur hitam menyerang pasien Covid-19 di India, apa itu?


Jumat, 21 Mei 2021 / 08:15 WIB
Penyakit jamur hitam menyerang pasien Covid-19 di India, apa itu?
ILUSTRASI. Pemerintah India telah memerintahkan pengawasan yang lebih ketat terhadap penyakit jamur langka yang menyerang pasien Covid-19. REUTERS/Danish Siddiqui


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Sejumlah pejabat pada hari Kamis (20/5/2021) mengatakan, Pemerintah India telah memerintahkan pengawasan yang lebih ketat terhadap penyakit jamur langka yang menyerang pasien Covid-19. Hal ini menambah tekanan pada rumah sakit yang tengah berjuang dengan jumlah infeksi harian Covid-19 tertinggi di dunia.

Reuters memberitakan, mucormycosis atau "jamur hitam" biasanya menginfeksi orang yang sistem kekebalannya telah terganggu, menyebabkan hidung menjadi hitam atau berubah warna, penglihatan kabur atau ganda, nyeri dada, kesulitan bernapas dan batuk darah.

Dokter meyakini bahwa penggunaan steroid untuk mengobati Covid-19 yang parah dapat menyebabkan kasus ruam karena obat tersebut mengurangi kekebalan dan menaikkan kadar gula.

Menteri Kesehatan India Lav Agarwal mengatakan dalam sebuah surat kepada pemerintah negara bagian bahwa mucormycosis telah muncul sebagai tantangan baru bagi pasien Covid-19 yang menjalani terapi steroid dan mereka yang sudah menderita diabetes sebelumnya.

Baca Juga: India terancam kekurangan vaksin Covid-19 sampai akhir tahun

"Infeksi jamur ini menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang berkepanjangan di antara pasien Covid-19," katanya dalam surat yang diperoleh Reuters, Kamis (20/5/2021).

Dia tidak memberikan jumlah kasus mucormycosis secara nasional. Akan tetapi, Maharashtra, salah satu negara bagian yang paling parah terkena infeksi virus korona gelombang kedua, telah melaporkan 1.500 kasus.

Baca Juga: Mutasi virus corona timbulkan gejala Covid-19 yang berbeda, ini cara mengenalinya

Agarwal meminta pemerintah negara bagian untuk mendeklarasikan mucormycosis sebagai "penyakit yang dapat dilaporkan" di bawah Undang-Undang Epidemi, yang berarti mereka harus mengidentifikasi dan melacak setiap kasus.



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×