Sumber: Bloomberg | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - BERLIN. Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok telah merambah pada beberapa sektor seperti teknologi. Hal ini bisa dilihat dari perang dingin antara pemerintah AS dengan salah satu perusahaan jaringan terbesar asal China yaitu Huawei.
Mengutip Bloomberg, pemerintahan presiden Donald Trump berusaha menjegal pasar terbesar Huawei di luar China yaitu Eropa. Hal ini dilakukan AS karena negara adidaya ini khawatir terkait dengan risiko keamanan.
Langkah AS ini dilakukan dengan berusaha menjegal kesepakatan bisnis Huawei dengan beberapa negara seperti Jerman dan Prancis dalam acara jaringan terbesar di dunia yang diadakan di Berlin. Untuk melakukan ini, pejabat AS berusaha meningkatkan jumlah delegasi mereka ke acara ini.
Selain itu, langkah AS untuk menjegal Huawei ini dilakukan dengan berusaha mengadvokasi penyedia teknologi lain seperti Cisco Systems Inc., Ericsson AB dan Nokia Oyj.
Sumber Bloomberg mengatakan pemerintah AS beralasan bahwa langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi risiko keamanan dan tindakan Huawei terkait tuduhan spionase. Selain itu AS juga menuduh Huawei terkait dengan mencuri kekayaan intelektual dan melanggar sanksi ekspor ke Iran.
AS ingin menyampaikan keyakinannya bahwa keamanan jaringan 5G adalah cukup penting. Bengt Nordstrom, kepala konsultasi telekomunikasi Northstream AB memastikan AS mengirim pejabat ke Mobile World Congress untuk melobi perusahaan terkait bisnis Huawei.
Dalam keterangannya Huawei membantah seluruh tuduhan AS. Huawei mengatakan tidak ada bukti terkait tuduhan AS ini.
Sebagai gambaran saja, dalam acara jaringan terbesar di dunia yang diadakan di Berlin, Huawei yang merupakan salah satu sponsor utama berencana untuk melakukan ekspansi. Ekspansi ini terkait dengan peralatan telekomunikasi dan beberapa kesepakatan bisnis lain.
Kesepakatan bisnis Huawei dalam acara jaringan terbesar di dunia ini salah satunya adalah dengan Bouygues Telecom Perancis untuk menjadikan Bordeaux kota pertama untuk uji coba jaringan 5G.
Selain dengan Bouygues Telecom, Huawei juga sedang menjajaki kesepakatan dengan perusahaan Prancis lain yaitu BT Group Plc terkait teknologi 5G. “Acara ini merupakan event terpenting bagi perusahaan pada tahun ini, kata Adam Mynott, juru bicara Huawei.
Rilis telpon lipat
Dalam ajang ini, Huawei juga akan mempertontonkan teknologi terkininya yaitu ponsel 5G yang dapat dilipat. Terkait ini Huawei bekerjasama dengan Vodafone Group Plc agar bisa digunakan untuk beberapa profesi seperti wartawan dan politisi.
Sekitar 100.000 orang diperkirakan akan menghadiri konferensi empat hari yang dimulai pada 25 Februari, untuk melihat telepon terbaru, gadget kecerdasan buatan, dan pesawat tanpa awak yang dipamerkan oleh sekitar 2.000 perusahaan.
Beberapa pejabat baik dari AS, China dan beberapa negara lain juga akan menghadiri event terbesar terkait jaringan tersebut. Dari AS misalnya Staf Departemen Luar Negeri, ketua Komisi Komunikasi Federal, Wakil Menteri Luar Negeri untuk Urusan Ekonomi dan Brian Bulatao, seorang mantan eksekutif CIA.