kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perangi perubahan iklim, Bank Sentral Jepang akan tingkatkan penyaluran dana


Jumat, 18 Juni 2021 / 15:13 WIB
Perangi perubahan iklim, Bank Sentral Jepang akan tingkatkan penyaluran dana
ILUSTRASI. Bank Sentral Jepang akan meningkatkan penyaluran dana untuk memerangi perubahan iklim.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Bank sentral Jepang (BOJ) berencana meningkatkan penyaluran pendanaan untuk memerangi perubahan iklim. Ini merupakan langkah mengejutkan yang menggarisbawahi pentingnya masalah ini bagi bank sentral.

BOJ juga mempertahankan stimulus moneter secara besar-besaran untuk mendukung pemulihan ekonomi Jepang dan memperpanjang tenggat waktu untuk pembelian aset. BOJ juga melanjutkan menyalurkan dana ke perusahaan yang terkena dampak pandemi.

Selain itu, bank sentral ini akan meluncurkan skema perubahan iklim pada akhir tahun ini. Lalu merilis rencananya secara garis besar pada penetapan kebijakan berikutnya pada Juli mendatang.

"Masalah perubahan iklim dapat memberikan dampak yang sangat besar pada aktivitas ekonomi, harga dan kondisi keuangan dari perspektif jangka menengah hingga jangka panjang," sebut BOJ seperti dikutip dari Reuters, Jumat (18/6).

Baca Juga: Tingkat pengangguran Jepang naik imbas pandemi Covid-19

"Kami mendukung upaya sektor swasta dari sudut pandang bank sentral akan berkontribusi untuk menstabilkan ekonomi dalam jangka panjang," lanjutnya.

Melalui skema tersebut, bank sentral akan memberikan dana bagi lembaga keuangan sebagai upaya meningkatkan pinjaman dan investasi ke mereka untuk memerangi dampak perubahan iklim.

Hingga saat ini, skema baru itu belum diumumkan, namun BOJ akan meniru program serupa yang menawarkan pinjaman murah kepada lembaga keuangan demi meningkatkan pinjaman ke daerah - daerah agar industri bisa tumbuh.

Setelah pertemuan dua hari, BOJ juga mempertahankan target suku bunga jangka pendek di -0,1% dan untuk imbal hasil jangka panjang sekitar 0%, seperti yang diharapkan secara luas, dan memperpanjang enam bulan batas waktu sampai September untuk pembelian aset.

Ekonomi Jepang menyusut 3,9% secara tahunan pada kuartal pertama dan terlihat hanya membuat rebound moderat.

Inflasi inti Jepang pada bulan Mei 2021 naik 0,1% dari tahun sebelumnya, menandai kenaikan tahun-ke-tahun pertama sejak Maret 2020 tetapi tetap jauh dari target 2% BOJ.

Pejabat BOJ baru-baru ini mengisyaratkan kesiapan mereka untuk lebih menekankan pada penanganan tantangan ekonomi dan keuangan yang ditimbulkan oleh perubahan iklim.

"BOJ mungkin ingin bergerak bersama-sama dengan pemerintah, yang baru-baru ini menandai langkah-langkah untuk mempromosikan hijau dalam cetak biru kebijakannya," kata Naomi Muguruma, ekonom pasar senior di Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities.

"BOJ juga ikut serta dalam gelombang pasang naik di antara bank-bank sentral untuk menghubungkan kebijakan moneter dengan perubahan iklim," imbuhnya.

Selanjutnya: Harga barang grosir Jepang naik 4,9% yoy, tertinggi dalam 13 tahun terakhir




TERBARU

[X]
×