Sumber: CNN | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tiga roket menghantam kompleks Kedutaan Besar AS di Baghdad pada hari Minggu (26/1) waktu setempat, menyebabkan satu orang terluka. Peristiwa tersebut dikatakan oleh seorang pejabat AS kepada CNN.
Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan Minggu malam bahwa mereka mengetahui laporan pendaratan roket di Zona Internasional, tetapi tidak membahas kedutaan besar AS itu sendiri.
Baca Juga: AS: Tawaran hadiah uang dari Iran untuk membunuh Trump, itu konyol
Departemen Luar Negeri tidak menanggapi pertanyaan apakah ada karyawan kedutaan yang terluka. "Kami menyerukan Pemerintah Irak untuk memenuhi kewajibannya untuk melindungi fasilitas diplomatik kami," kata juru bicara itu.
Departemen Luar Negeri tidak secara langsung menyalahkan Teheran atas serangan roket di ibukota Irak, tetapi pernyataan juru bicara itu merujuk pada ancaman Iran di wilayah tersebut dan serangan-serangan sebelumnya oleh milisi yang didukung Iran pada kepentingan AS. Tidak ada klaim tanggung jawab langsung atas serangan itu.
"Situasi keamanan tetap tegang dan kelompok-kelompok bersenjata yang didukung Iran tetap menjadi ancaman. Jadi, kami tetap waspada," kata juru bicara itu.
Sejak September, telah terjadi lebih dari 14 serangan oleh Iran dan milisi yang didukung Iran terhadap personil AS di Irak, menurut Departemen Luar Negeri. Juru bicara itu mengatakan Departemen Luar Negeri tidak akan berkomentar lebih lanjut tentang situasi keamanan di Baghdad.
Baca Juga: Boeing cari pinjaman US$ 10 miliar di tengah masalah 737 MAX
Perwakilan Michael McCaul, pemimpin Partai Republik di komite Luar Negeri, mengatakan dalam sebuah tweet pada hari Minggu bahwa ia memantau dengan cermat laporan tentang serangan roket yang menargetkan Kedutaan Besar AS di Baghdad.
"Tindakan kekerasan terhadap fasilitas diplomatik kita tidak bisa diterima. Kita harus memastikan keselamatan para diplomat Amerika, pasukan, dan orang Amerika lainnya di Irak," terangnya.
Adil Abdul Mahdi, perdana menteri Irak, mengutuk serangan itu dan mengatakan pasukan Irak telah diperintahkan guna mengerahkan, mencari, dan menyelidiki untuk mencegah terulangnya serangan semacam itu, dan untuk menangkap mereka yang meluncurkan roket ini sehingga mereka dapat dihukum.
Perdana Menteri mengatakan pemerintah Irak berkomitmen untuk melindungi semua misi diplomatik dan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk mencapai ini.