Sumber: Bloomberg |
HONG KONG. Produksi perindustrian China menggelinding lebih pelan dari yang diprediksikan pada ekonom pada bulan Oktober. Tampaknya kontributor terbesar untuk pertumbuhan dunia ini kini berjalan tanpa semangat.
Produksi naik 8,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ini merupakan pertumbuhan yang paling kecil yang pernah dicapai dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir ini. Tidak ada satu pun dari ekonom yang disurvei Bloomberg news memprediksikan pertumbuhan sekecil ini. Bulan September, produksi tumbuh 11,4%.
Perlambatan ini kemungkinan akan memaksa bank sentral untuk memotong suku bunga acuan kembali untuk yang keempat kalinya dalam dua bulan. 9 November lalu, pemerintah China akhirnya menyetujui dikeluarkannya paket stimulus senilai 4 triliun yuan atau US$ 586 miliar. Paket ini ditujukan untuk memompa kembali perekonomian negara dengan perekonomian keempat terbesar di dunia itu yang saat ini sedang menuju resesi.
Sebagian dari paket stimulus, yakni sebesar 100 miliar yuan, akan digelontorkan pada kuartal ini. Dana sebesar itu akan digunakan untuk sewa rumah murah, pembangunan infrastruktur di daerah pedesaan, pembangunan jalan-jalan, jalur kereta hingga bandar udara.
"Perekonomian China kehilangan momentum lebih cepat dari yang diprediksikan. Bank sentral harus bereaksi," kata Tao Dong, ekonom Credit Suisse Group AG di Hong Kong. "Kami mengharapkan kuartal yang paling buruk dan apapun juga akan kembali lebih baik tahun depan karena ditopang pembangunan infrastruktur," tambahnya.
Suku bunga pinjaman satu tahun sebesar 6,6% setelah tiga kali pemangkasan suku bunga sebesar 81 basis poin dilakukan sejak bulan September 2008 lalu. Ekspansi perekonomian China di kuartal ketiga bergerak 9%, dan ini merupakan yang paling lemah sepanjang lima tahun terakhir ini.
Yuan diperdagangkan 6,8301 terhadap dolar AS pada pukul 14.11 waktu Shanghai. Indeks CSI 300 naik 3,3% setelah pemerintah membeberkan secara rinci beberapa pembelanjaan, termasuk pembangunan power-plant.
Produksi naik 8,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ini merupakan pertumbuhan yang paling kecil yang pernah dicapai dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir ini. Tidak ada satu pun dari ekonom yang disurvei Bloomberg news memprediksikan pertumbuhan sekecil ini. Bulan September, produksi tumbuh 11,4%.
Perlambatan ini kemungkinan akan memaksa bank sentral untuk memotong suku bunga acuan kembali untuk yang keempat kalinya dalam dua bulan. 9 November lalu, pemerintah China akhirnya menyetujui dikeluarkannya paket stimulus senilai 4 triliun yuan atau US$ 586 miliar. Paket ini ditujukan untuk memompa kembali perekonomian negara dengan perekonomian keempat terbesar di dunia itu yang saat ini sedang menuju resesi.
Sebagian dari paket stimulus, yakni sebesar 100 miliar yuan, akan digelontorkan pada kuartal ini. Dana sebesar itu akan digunakan untuk sewa rumah murah, pembangunan infrastruktur di daerah pedesaan, pembangunan jalan-jalan, jalur kereta hingga bandar udara.
"Perekonomian China kehilangan momentum lebih cepat dari yang diprediksikan. Bank sentral harus bereaksi," kata Tao Dong, ekonom Credit Suisse Group AG di Hong Kong. "Kami mengharapkan kuartal yang paling buruk dan apapun juga akan kembali lebih baik tahun depan karena ditopang pembangunan infrastruktur," tambahnya.
Suku bunga pinjaman satu tahun sebesar 6,6% setelah tiga kali pemangkasan suku bunga sebesar 81 basis poin dilakukan sejak bulan September 2008 lalu. Ekspansi perekonomian China di kuartal ketiga bergerak 9%, dan ini merupakan yang paling lemah sepanjang lima tahun terakhir ini.
Yuan diperdagangkan 6,8301 terhadap dolar AS pada pukul 14.11 waktu Shanghai. Indeks CSI 300 naik 3,3% setelah pemerintah membeberkan secara rinci beberapa pembelanjaan, termasuk pembangunan power-plant.
Berita Terkait
Internasional
Investasi Asing di Cina Naik Menjadi US$ 81,1 Miliar
Internasional
Oktober, Inflasi China Mulai Menjinak
Internasional
China Kembali Dilanda Gempa 6,5 Skala Richter
Internasional