kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,58   -2,96   -0.33%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Peringatan FBI: Peretas berafiliasi Pemerintah China berusaha curi data vaksin corona


Kamis, 14 Mei 2020 / 14:06 WIB
Peringatan FBI: Peretas berafiliasi Pemerintah China berusaha curi data vaksin corona
ILUSTRASI. Logo dan moto FBI terlihat di Gedung J. Edgar Hoover Federal Bureau of Investigation (FBI) di Washington, AS, 1 Februari 2018.


Sumber: Channelnewsasia.com | Editor: S.S. Kurniawan

Peringatan FBI dan CISA pada Rabu (13/5) juga menggarisbawahi, Washington percaya China telah melanjutkan upaya luas untuk memperoleh rahasia komersial dan teknologi AS dengan segala cara, yang mungkin di bawah dorongan Presiden Xi Jinping, untuk menjadikan negaranya pemimpin teknologi dalam dekade ini.

Pada Februari lalu, Departemen Kehakiman AS mendakwa empat personel militer China yang dicurigai meretas basis data lembaga pemeringkat kredit Equifax, berupa data pribadi 145 juta orang Amerika.

Baru-baru ini AS juga mendakwa sejumlah akademisi dengan kejahatan yang berkaitan dengan upaya yang diduga dilakukan, baik oleh warga negara AS maupun China.

Pada Senin (11/5), Departemen Kehakiman mengumumkan penangkapan profesor teknik Universitas Arkansas, Simon Ang Saw-Teong karena menyembunyikan ikatan dengan pemerintah dan universitas-universitas China ketika ia mengerjakan proyek-proyek yang didanai oleh NASA.

Baca Juga: Amerika Serikat mulai distribusikan remdesivir untuk mengobati pasien corona

Surat dakwaan itu mengatakan, Ang diam-diam merupakan bagian dari Program Thousand Talents yang didukung Presiden Xi, yang Washington sebut digunakan Tiongkok untuk mengumpulkan penelitian dari luar negeri.

Juga pada Senin (11/5), Li Xiaojiang, mantan profesor di Universitas Emory, Atlanta, mengakui penipuan pajak dalam sebuah kasus yang berfokus pada pendapatan tersembunyi dari China, juga sebagai peserta dalam Program Thousand Talents.

Beijing telah berulang kali membantah tuduhan AS. "Kami memimpin dunia dalam pengobatan dan penelitian vaksin Covid-19. Adalah tidak bermoral untuk menargetkan China dengan rumor dan fitnah tanpa ada bukti," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian, Senin (11/5), seperti dikutipĀ Channelnewsasia.com.




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×