Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Melansir Insider, Xi sedang melakukan tindakan penyeimbang dalam sikapnya terhadap Ukraina. Dia menginginkan kemenangan Rusia di Ukraina untuk mempermalukan AS, namun tidak ingin membuat marah negara-negara Eropa yang ekonominya tetap bergantung pada China dan yang akan berada di garis depan untuk terkena dampak dari serangan nuklir Rusia.
"Penggunaan senjata nuklir taktis Rusia akan sangat merusak upaya China untuk menstabilkan hubungan dengan Uni Eropa," kata Ali Wyne, analis Eurasia Group, kepada Insider.
Dia menambahkan, “Paradoksnya, itu juga akan meningkatkan kemungkinan hasil yang ingin dihindari China—kekalahan Rusia di medan perang—dengan mempercepat penyediaan persenjataan canggih NATO ke Ukraina dan mendorong aliansi untuk menyerang pasukan Rusia.”
"Akhirnya, ini akan menjadi teguran yang memalukan bagi Xi Jinping, yang tidak hanya secara terbuka menyatakan penentangan China untuk menggunakan senjata nuklir dalam perang, tetapi juga, tampaknya, secara pribadi memperingatkan Vladimir Putin agar tidak mengambil langkah yang menentukan itu."
Baca Juga: Jalin Kontak dengan Beijing, Yellen Berharap Melakukan Perjalanan ke China
Namun kekuatan Putin yang sebelumnya tak tertandingi di Rusia berada di bawah ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Pada tanggal 28 Juni, tentara bayaran dari kelompok Wagner melancarkan pemberontakan terhadap para pemimpin militer Rusia, dalam suatu langkah yang kemungkinan besar akan mengguncang para pejabat di Beijing.