kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.663.000   13.000   0,79%
  • USD/IDR 16.350   32,00   0,20%
  • IDX 7.033   -40,87   -0,58%
  • KOMPAS100 1.030   -6,10   -0,59%
  • LQ45 802   -8,40   -1,04%
  • ISSI 213   0,66   0,31%
  • IDX30 416   -5,92   -1,41%
  • IDXHIDIV20 501   -4,74   -0,94%
  • IDX80 116   -0,82   -0,70%
  • IDXV30 121   -0,47   -0,39%
  • IDXQ30 137   -1,43   -1,04%

Perintah Putin Kerjasama AI dengan China, Pengembangan Teknologi Lawan Sanksi Barat


Rabu, 01 Januari 2025 / 20:40 WIB
Perintah Putin Kerjasama AI dengan China, Pengembangan Teknologi Lawan Sanksi Barat
ILUSTRASI. AI (Artificial Intelligence) letters are placed on computer motherboard in this illustration taken, June 23, 2023. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Sumber: Reuters | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - MOSKOW – Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pemerintah Rusia dan bank terbesar negara itu, Sberbank, untuk memperkuat kerja sama dengan China dalam pengembangan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).  

Instruksi Putin tersebut diterbitkan di situs resmi Kremlin pada Rabu (1/1/2025), tiga minggu setelah Putin mengumumkan rencana Rusia untuk bekerja sama dengan negara-negara BRICS dan mitra lainnya dalam pengembangan AI.  

Baca Juga: Lawan Sanksi Barat, Rusia Ciptakan Sistem Pembayaran Domestik Sendiri

Dalam arahannya, Putin meminta pemerintah dan Sberbank untuk:  "Memastikan kerja sama lebih lanjut dengan Republik Rakyat China dalam penelitian dan pengembangan teknologi kecerdasan buatan."  

Langkah ini dilakukan di tengah sanksi Barat yang membatasi akses Rusia ke teknologi canggih, termasuk ekspor mikrochip oleh produsen utama dunia. Hal ini menjadi hambatan besar bagi ambisi Rusia dalam pengembangan AI.  

CEO Sberbank, German Gref, mengakui pada tahun 2023 bahwa unit pemrosesan grafis (GPUs), yang menjadi komponen utama pengembangan AI, merupakan perangkat keras yang paling sulit digantikan oleh Rusia.  

Melalui kemitraan dengan negara-negara non-Barat, Rusia berharap dapat menantang dominasi Amerika Serikat dalam teknologi AI, yang dianggap sebagai salah satu teknologi paling penting di abad ke-21.  

Putin juga mengumumkan pada 11 Desember bahwa AI Alliance Network  baru akan menghubungkan para ahli dari negara-negara BRICS dan negara lain yang berminat untuk bekerja sama dalam pengembangan AI.  

Baca Juga: Cara Rusia Lawan Sanksi Barat: Izinkan Pembayaran Kripto di Perdagangan Internasional

Menurut Global AI Index yang dirilis oleh Tortoise Media yang berbasis di Inggris, Rusia berada di peringkat ke-31 dari 83 negara dalam hal penerapan, inovasi, dan investasi AI. Posisi ini jauh tertinggal dibandingkan Amerika Serikat, China, serta anggota BRICS lainnya seperti India dan Brasil.  
 
Kemitraan dengan China dapat menjadi langkah penting bagi Rusia untuk mengatasi keterbatasan teknologinya dan meningkatkan daya saingnya di kancah global. Namun, sanksi dan hambatan teknologi tetap menjadi tantangan besar dalam ambisi AI negara tersebut.  



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×