kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Perisai plastik, pelindung sopir taksi online di China dari virus corona


Selasa, 25 Februari 2020 / 18:03 WIB
Perisai plastik, pelindung sopir taksi online di China dari virus corona
ILUSTRASI. Seorang karyawan yang mengenakan jas hujan plastik dengan masker wajah dan kacamata pelindung memilah-milah uang kertas di sebuah bank, saat wabah virus corona baru melanda, di Taiyuan, Provinsi Shanxi, China, 24 Februari 2020.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Di "stasiun disinfektan" Beijing, seorang pengemudi taksi online tampak sedang memasang perisai plastik di antara kursi depan dan belakang mobilnya, untuk meyakinkan para penumpang selama wabah virus corona baru.

Zhao Haijun, pengemudi taksi online Didi Chuxing, mengatakan, perisai plastik tersebut membantu mengisolasi dia dari penumpang, dan mencegah virus corona baru menyebar melalui tetesan di udara.

"Sekarang, saya tidak mengobrol dengan para penumpang," kata Zhao kepada AFP seperti dikutip Channelnewsasia.com. "Dalam kejadian yang luar biasa ini (wabah Covid-19), lebih baik berhati-hati," ujar dia.

Baca Juga: Waduh, kasus virus corona di Korea Selatan nyaris tembus 1.000 kasus

Didi Chuxing, raksasa transportasi online di China, memiliki sembilan "stasiun desinfeksi" di Beijingm, Ibu Kota Tiongkok. Masing-masing stasiun tersebut bisa mensterilkan sekitar 400 kendaraan sehari.

Selain itu, ada juga 46 titik pemasangan pelindung plastik di seputaran Beijing yang menangani hingga 100 mobil setiap hari.

China telah menerapkan langkah-langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya, guna menahan penyebaran virus yang telah menewaskan lebih dari 2.600 orang di negeri tembok raksasa itu. Termasuk, mengunci puluhan juta orang di kota-kota di Provinsi Hubei.

Baca Juga: Terbanyak di luar China, total 14 warga Iran meninggal akibat virus corona

Juga, ada pembatasan ketat pada pergerakan transportasi publik. Di seluruh negeri, pengelola bangunan tempat tinggal, kantor, dan pusat perbelanjaan secara teratur menyemprotkan disinfektan, tak ketinggalan memeriksa suhu pengunjung.

Di Beijing, semua pengemudi taksi, baik online maupun konvensional, harus memakai masker pelindung wajah. Mereka wajib mengarahkan pelanggan atau penumpang untuk duduk di belakang, dan mensterilkan mobil dua kali sehari.

Namun Didi Chuxing, yang mengklaim memiliki 30 juta mitra pengemudi dan lebih dari 550 juta pengguna di berbagai layanannya, berharap bisa  meyakinkan pelanggannya dengan tindakan ekstra seperti perisai plastik.

Baca Juga: WHO minta Indonesia tetap siaga terhadap sebaran virus corona

Wang Weijia, Manajer Layanan Pengemudi Didi Chuxing, mengatakan, mengingat kondisi saat ini, perusahaannya melakukan tindakan ekstra. "Bahkan bersin bisa menyebabkan ketegangan antara pengemudi dan penumpang," sebutnya kepada AFP seperti dilansir Channelnewsasia.com.

Selain memasang perisai pemisah, Didi Chuxing juga memasang pengingat kesehatan berupa gambar kartun dengan hati merah besar di sebelahnya.
"Keselamatan berarti perlindungan, dan cinta bisa melewati penutup plastik," tulis pemberitahuan itu.

Saat mengunjungi stasiun desinfeksi, Zhao mengatakan, dia juga mengambil tindakan sendiri. "Ketika para penumpang keluar, saya membuka jendela untuk ventilasi, dan saya mendisinfeksi diri dan mobil sebelum saya menerima pesanan baru," katanya.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×