Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Partai Likud Netanyahu menentang rencana investasi 15 miliar shekel (US$ 4,34 miliar) untuk sektor Arab adalah yang terbesar yang pernah dilakukan oleh pemerintah Israel.
Jumlah pemilih Arab melonjak menjadi 64,7% dalam pemilihan Senin, tertinggi dalam 20 tahun. Hal itu memberi koalisi Daftar Bersama tambahan dua kursi lebih banyak di parlemen dibanding pemungutan suara September lalu.
Baca Juga: Tambah tiga kasus baru virus corona, Singapura terbanyak di luar China
Reuters memberitakan, ini adalah partai terbesar ketiga di Knesset setelah Netanyahu's Likud dan Sentris Blue and White Party. Tetapi pengaruhnya kemungkinan akan terbatas karena tidak ada partai Arab yang pernah bergabung dengan pemerintah Israel.
Analis mengutip kemarahan terhadap Netanyahu dan sekutunya Donald Trump, sebagai salah satu alasan melonjaknya pemilih Arab dalam pemilihan ini. Pemilu ini merupakan yang ketiga dalam setahun terakhir.
Baca Juga: Mahathir: Saya minta Trump mengundurkan diri demi menyelamatkan Amerika
Khatib adalah satu dari empat anggota parlemen perempuan di antara anggota Knesset Daftar Gabungan. Dia termasuk faksi lslamisnya, Ra'am, yang mengkampanyekan lebih banyak layanan dan hak bagi orang Arab di Israel, dan mendukung pembentukan negara Palestina.
"Ada kesadaran yang tumbuh di kalangan perempuan Arab bahwa kita bisa menjadi peserta aktif di masa depan kita," kata Khatib kepada Reuters.
“Pesan saya kepada remaja putri: ada kemungkinan. Ada jalan. Jangan batasi harapan dan impian Anda," tambahnya.