kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Perkuat pasar, Alibaba akan membeli saham Metro di China


Jumat, 15 Februari 2019 / 15:56 WIB
Perkuat pasar, Alibaba akan membeli saham Metro di China


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - HONGKONG. Raksasa e-dagang China, Alibaba Group Holding Ltd tengah melakukan pembicaraan dengan Metro Jerman terkait rencana pembelian saham perusahaan ritel tersebut di China.

Melansir artikel Reuters, Kamis (14/2) kedua perusahaan yakni Metro dan Alibaba menolak berkomentar. Sebab, pembicaraan itu dinilai masih dalam tahap awal, dan bisa saja batal menurut sumber Reuters.

Minat Alibaba untuk mencaplok pasar perusahaan ritel di China tersebut merupakan lanjutan setelah saingannya Tencent tahun lalu menandatangani perjanjian kemitraan dengan Carrefour Prancis.

Dikabarkan, Alibaba yang terdaftar di Amerika Serikat (AS) tengah menggenjot platform belanja online miliknya yakni Taobao dan TMall serta aplikasi pengiriman makanan ele.me. Perusahaan raksasa China ini dikabarkan sedang mencari cara untuk mengembangkan bisnis dengan fokus pada segmen ritel.

Langkah kerjasama dengan pedagang grosis seperti Metro juga bisa membawa sinergi ke unit produk segar Alibaba seperti Hema dan Yiguo.

Kesepakatan ini diperkirakan akan menambah biaya belanja Alibaba setelah per akhir 2017 mencapai HK$ 22,4 miliar atau setara US$ 2,87 miliar pasca Alibaba mencaplok saham operator hypermart teratas di China yakni Sun Art Retail Group Ltd. Hal ini juga sebagai upaya membangun kemampuan big data Alibaba di pasar ritel offline.

Sementara dari sisi Metro, perusahaan ini sebelumnya pernah menjadi konglomerat ritel. Namun, dalam beberapa tahun terakhir Metro kerap melakukan restrukturisasi dan hanya fokus pada bisnis cash-and-carry, yakni menjual pusat perbelanjaan (department store) Kaufhof serta meleburkan grupnya di segmen elektornik, Cecenomy.

Metro juga sedang mencoba mendongkrak bisnis ritel miliknya lewat pusat perbelanjaan Real yang kerap merugi, dikabarkan pada awal pekan ini anak usahanya tersebut sudah mengalami kemajuan. Berkat spekulasi pembelian saham oleh Alibaba dan berita divestasi, saham Metro diprediksi naik 16% tahun ini. Terakhir, saham Metro memang telah naik 0,6% berkat laporan Reuters.

Asal tahu saja, Metro memiliki 95 toko di China dan aset real estat di pusat kota seperti Beijing dan Shanghai. Selain Alibaba, ada pihak lain yang terlibat dalam diskusi awal ini, menurut sumber proses penjualan secara resmi akan mulai dalam waktu dekat.

Kepala Eksekutif Metro Olaf Koch mengatakan pada hari Selasa (12/2) bahwa pihaknya sedang meminjau potensi kemitraan dengan pemain lokal di China. Metro dan Alibaba sendiri sebenarnya sudah menjadi mitra dalam bisnis ritel online di China.

"Kami terus tumbuh dan untuk di sana (China)," kata Koch. Sekadar catatan, Metro mengumumkan bahwa penjualan di Asia naik 7% menjadi EUR 1,04 miliar (US$ 1,17 miliar) pada kuartal Oktober hingga Desember 2018.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×