Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - LONDON. Lembaga Energi Internasional (IEA) secara drastis memangkas proyeksi pertumbuhan permintaan minyak dunia untuk tahun 2025, menyusul langkah serupa dari Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC).
Penurunan ini mencerminkan kekhawatiran mendalam terhadap dampak dari meningkatnya ketegangan dagang global yang dipicu oleh kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Proyeksi Terbaru IEA: Pertumbuhan Permintaan Minyak Melambat Signifikan
Dalam laporan bulanan terbaru, IEA memproyeksikan bahwa pertumbuhan permintaan minyak global tahun ini hanya akan mencapai 730.000 barel per hari (bph). Angka ini merupakan revisi tajam dari proyeksi sebelumnya sebesar 1,03 juta bph. Untuk tahun 2026, IEA memprediksi perlambatan lebih lanjut dengan pertumbuhan hanya sebesar 690.000 bph.
Penyebab utama penurunan ini adalah merosotnya prospek ekonomi global, terutama akibat lonjakan ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang terjadi secara tiba-tiba pada awal April.
Baca Juga: Harga Minyak Anjlok Lebih dari 6%, Imbas Tarif Trump dan Peningkatan Pasokan OPEC+
Sekitar setengah dari penurunan permintaan diperkirakan terjadi di AS dan Tiongkok, sementara sisanya berasal dari negara-negara Asia yang sangat bergantung pada perdagangan internasional.
Revisi OPEC: Prediksi Lebih Optimis Namun Tetap Turun
Sehari sebelum laporan IEA dirilis, OPEC juga mengumumkan pemangkasan prediksi permintaan minyak globalnya. OPEC kini memperkirakan permintaan minyak dunia akan naik sebesar 1,30 juta bph pada tahun 2025 dan 1,28 juta bph pada tahun 2026, masing-masing turun sebesar 150.000 bph dari proyeksi sebelumnya.
Meski demikian, proyeksi OPEC tetap berada di sisi yang lebih optimis dibandingkan IEA. Organisasi yang berbasis di Wina tersebut masih memperkirakan bahwa permintaan minyak global akan terus meningkat dalam beberapa tahun mendatang, tidak seperti IEA yang memproyeksikan bahwa puncak permintaan akan tercapai sebelum dekade ini berakhir, seiring peralihan dunia menuju energi bersih dan terbarukan.