Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah persaingan mobil listrik (EV) yang ketat, produsen EV, Canoo Inc memperingatkan pada investor bahwa ada "keraguan substansial" tentang kelangsungan usahanya. Meskipun, sedang berusaha mengumpulkan lebih banyak uang
Peringatan itu datang ketika perusahaan yang berbasis di Texas itu melaporkan pendapatan kuartal pertama. Di mana, perusahaan mencetak rugi bersih US$ 125,4 juta. Saham Canoo turun sekitar 13% dalam perdagangan setelah jam kerja, menyusul koreksi 5% pada perdagangan siang hari.
Krisis keuangan Canoo menyoroti kesulitan yang dihadapi startup EV untuk meningkatkan produksi kendaraan yang mahal dalam menghadapi persaingan mulai dari Tesla Inc hingga pembuat mobil tradisional yang menghabiskan miliaran untuk teknologi dan pabrik baru.
Canoo mengatakan, hanya memiliki sisa uang tunai sekitar US$ 105 juta pada akhir Maret, kurang dari US$ 120 juta yang dihabiskan untuk biaya operasional selama tiga bulan pertama tahun ini. Pengeluaran modal selama kuartal pertama mencapai US$ 28,4 juta dengan pendapatan nol dolar, menggarisbawahi kebutuhannya untuk pendanaan tambahan.
Baca Juga: Elon Musk: Tesla Buka Kesempatan Akuisisi Perusahaan Pertambangan
"Kami telah menjelaskan filosofi kami untuk meningkatkan modal secara bijaksana dan akan melanjutkan pendekatan disiplin ini," kata Ketua dan Chief Executive Officer Canoo Tony Aquila dikutip dari Reuters, Rabu (11/5)
Aquila bilang, Canoo memiliki lebih dari US$ 600 juta modal yang dapat diakses untuk mendanai awal produksi kendaraan dan "pengalaman signifikan meningkatkan modal di pasar yang menantang."
Perusahaan pun telah membangun 39 van Gamma pada 31 Maret dan telah menerima 17.500 pre-order dengan nilai proyeksi US$ 750 juta. Direksi pun menyampaikan bahwa perusahaan saat ini memproduksi hingga 12 kendaraan per minggu, difokuskan pada pelanggan armada.
Pada bulan April, perusahaan juga telah memenangkan kontrak dengan badan antariksa AS untuk membangun kendaraan yang akan mengangkut astronot ke landasan peluncuran untuk misi Artemis NASA yang akan datang ke bulan.
