kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertama dalam 20 tahun, kapal perang Jerman memasuki Laut China Selatan, ada apa?


Kamis, 16 Desember 2021 / 06:51 WIB
Pertama dalam 20 tahun, kapal perang Jerman memasuki Laut China Selatan, ada apa?
ILUSTRASI. Sebuah kapal perang Jerman bergerak memasuki Laut China Selatan pada Rabu (15/12/2021) untuk pertama kalinya dalam hampir 20 tahun.


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BERLIN. Sebuah kapal perang Jerman bergerak memasuki Laut China Selatan pada Rabu (15/12/2021) untuk pertama kalinya dalam hampir 20 tahun.

Ini merupakan sebuah langkah yang membuat Berlin bergabung dengan negara-negara Barat lainnya dalam memperluas kehadiran militernya di kawasan itu di tengah meningkatnya kekhawatiran atas ambisi teritorial China.

Melansir Reuters, China mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan sebagai miliknya, meskipun ada keputusan pengadilan internasional bahwa Beijing tidak memiliki dasar hukum untuk klaim ini. Tak hanya itu, China juga telah membangun pos-pos militer di pulau-pulau buatan di perairan yang mengandung ladang gas dan perikanan yang kaya.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Jerman di Berlin mengatakan, kapal angkatan laut Jerman telah memulai transit melalui Laut China Selatan dalam perjalanannya ke Singapura yang diperkirakan akan memakan waktu beberapa hari.

Baca Juga: Kapal perang Jerman muncul di Laut China Selatan, bakal ada perang laut di Indonesia?

Fregat Bayern adalah kapal perang Jerman pertama yang melintasi Laut China Selatan sejak 2002, perairan yang dilalui 40% perdagangan luar negeri Eropa.

Angkatan Laut AS, dalam unjuk kekuatan melawan klaim teritorial China, secara teratur melakukan apa yang disebut operasi "kebebasan navigasi" di mana kapal mereka melewati beberapa pulau yang diperebutkan. 
China pada gilirannya menolak misi AS, dengan mengatakan keberadaan mereka tidak membantu menghadirkan perdamaian atau stabilitas.

Washington telah menempatkan penentangan terhadap China di jantung kebijakan keamanan nasionalnya dan berusaha untuk menggalang sekutu untuk melawan apa yang dikatakannya sebagai kebijakan ekonomi dan luar negeri Beijing yang semakin memaksa.

Baca Juga: Menlu AS Blinken bersaing rebut pengaruh dengan orang kuat ketiga Rusia di Indonesia

Para pejabat di Berlin mengatakan angkatan laut Jerman akan tetap berpegang pada rute perdagangan umum. Fregat itu juga tidak diharapkan untuk berlayar melalui Selat Taiwan, aktivitas reguler AS lainnya yang dikutuk oleh Beijing.

Namun demikian, mantan pemerintah Jerman memperjelas bahwa misi tersebut berfungsi untuk menekankan fakta bahwa Jerman tidak menerima klaim teritorial China.

Kebijakan Jerman berjalan di antara keamanan dan kepentingan ekonominya karena China telah menjadi mitra dagang terpenting Berlin. Ekspor Jerman di sana telah membantu mengurangi dampak pandemi COVID-19 terhadap ekonomi terbesar Eropa.

Negara-negara termasuk Inggris, Prancis, Jepang, Australia dan Selandia Baru, juga telah memperluas aktivitas mereka di Pasifik untuk melawan pengaruh China.




TERBARU

[X]
×