Sumber: Arab News | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JEDDAH. Ini merupakan yang pertama kali terjadi dalam sejarah. Petugas kepolisian wanita Arab Saudi telah bergabung dengan pasukan keamanan Mekah untuk pertama kalinya selama musim haji tahun ini.
Melansir Arab News, menyusul pengumuman pemerintah tahun lalu bahwa wanita dapat bergabung dengan dinas militer, para perwira wanita telah dapat bergabung dengan rekan-rekan pria dalam menjaga kota suci untuk Ibadah Haji.
Baca Juga: Masjidil Haram siap menerima jamaah haji tahun 2020
Afnan Abu Hussein, yang termasuk di antara angkatan pertama kadet perempuan yang lulus dari pelatihan kepolisian, mengatakan kepada Al-Ekhbariya TV: “Ini adalah sumber kebanggaan dan kebahagiaan bagi kami. Haji adalah musim yang sangat sibuk bagi kami, tidak seperti hari-hari normal.”
Ritual ibadah haji dimulai pada hari Rabu (29/7/2020) ketika para jemaah memulai perjalanan mereka dari Masjidil Haram di Mekah di tengah aturan keamanan yang ketat.
"Setiap kelompok jemaah memiliki pemimpin untuk memfasilitasi dan mengendalikan gerakan mereka serta memastikan jarak sosial," kata Sari Asiri, direktur jenderal urusan Haji dan Umrah di Kementerian Kesehatan Arab Saudi.
Baca Juga: Hari pertama ibadah haji, keamanan Arab Saudi tangkap 244 penerobos ke area ibadah
“Selain itu, setiap kelompok juga didampingi oleh seorang profesional kesehatan untuk memantau status kesehatan jemaah dan membantu mereka ketika dibutuhkan,” tambahnya.
Pejabat kementerian melakukan proses seleksi yang ketat untuk memastikan kesehatan jemaah sebelum kedatangan mereka di Mekah.
"Kami mengunjungi setiap jemaah di rumah penginapan mereka dan melakukan tes keseluruhan untuk kondisi kesehatan mereka, dan kami memantau mereka setiap hari sampai mereka tiba di hotel mereka di Mekah," kata Asiri.
Semua pekerja yang melayani jemaah haji tahun ini juga telah menjalani pemeriksaan kesehatan untuk memastikan mereka bebas dari Covid-19. Selain itu, rumah sakit dan pusat kesehatan Mekah telah disiapkan untuk menghadapi keadaan darurat apa pun.
Baca Juga: 1.000 jamaah telah tiba di Mina untuk menjalankan ibadah haji
Hari Tarwiyah, pada hari Rabu, merupakan hari pertama ritual haji. Para jemaah menuju ke Masjidil Haram untuk melakukan Tawaf dan Sa'i antara Safa dan bukit Marwah.
Ratusan jemaah yang diterima di Masjidil Haram tahun ini berjalan dalam kelompok mereka di sepanjang jalur khusus mengikuti pemandu masing-masing.
Protokol gerakan dirancang dan diimplementasikan oleh Presidensi Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci bekerja sama dengan Kementerian Haji dan Umrah dan otoritas keamanan.
Baca Juga: Jelang ibadah haji, Masjidil Haram pastikan semua persiapan sudah final
Arab Saudi telah mengalokasikan pintu masuk dan keluar khusus untuk setiap kelompok jamaah haji untuk mencegah keramaian dan memastikan kelancaran pergerakan dan pengaturan langkah-langkah jarak sosial melewati uji efisiensi untuk hari pertama haji.
Pasukan Pertahanan Sipil juga telah meningkatkan kesiapan mereka di Mina untuk menerima para jemaah di mana mereka akan menginap di sana sebelum pindah ke gunung Arafah.
Sementara itu, Keamanan Publik Saudi mengumumkan bahwa mereka telah menangkap 244 pelanggar pedoman haji yang berusaha memasuki situs-situs suci tanpa izin. Seorang juru bicara meminta warga dan ekspatriat untuk mematuhi hukum dan instruksi haji, menekankan bahwa pasukan keamanan telah memberlakukan penjagaan ketat di sekitar Mekah dan tempat-tempat suci.
Baca Juga: Rombongan pertama jamaah haji tahun 2020 tiba di Mekah
Mereka yang ditangkap di tempat-tempat suci tanpa izin berisiko terkena denda hingga 10.000 SR, dengan denda yang meningkat jika pelanggaran berulang.
Setiap tahun, sekitar 2,5 juta jemaah haji datang ke Mekah untuk haji tahunan. Akan tetapi, pandemi Covid-19 menyebabkan hanya sekitar 1.000 jemaah yang dapat melaksanakan haji tahun ini.