kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.939   -64,00   -0,40%
  • IDX 7.339   24,91   0,34%
  • KOMPAS100 1.126   4,12   0,37%
  • LQ45 894   2,31   0,26%
  • ISSI 224   1,04   0,47%
  • IDX30 459   0,52   0,11%
  • IDXHIDIV20 555   1,42   0,26%
  • IDX80 129   0,37   0,29%
  • IDXV30 137   -0,05   -0,03%
  • IDXQ30 152   0,10   0,06%

Pertama kali Korea Selatan catat 5.000 kasus Covid-19, deteksi dugaan infeksi Omicron


Rabu, 01 Desember 2021 / 14:53 WIB
Pertama kali Korea Selatan catat 5.000 kasus Covid-19, deteksi dugaan infeksi Omicron
ILUSTRASI. Para wanita mengenakan masker berjalan di distrik perbelanjaan di tengah pandemi Covid-19) di Seoul, Korea Selatan, Jumat (9/7/2021). Korea Selatan deteksi dugaan kasus varian Omicron. REUTERS/Heo Ran.


Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Kasus Covid-19 di Korea Selatan menembus angka 5.000 untuk pertama kalinya pada Rabu (1/12) dan jumlah pasien yang sakit kritis mencapai titik tertinggi baru di tengah kekhawatiran atas penyebaran varian Omicron.

Korea Selatan melaporkan 5.123 kasus baru Covid-19, termasuk 5.075 infeksi lokal, meningkatkan total infeksi menjadi 452.350, menurut Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (KDCA). 

Jumlah kasus harian tertinggi sebelumnya di negeri ginseng adalah 4.115 yang tercatat pada Rabu (24/11) pekan lalu.

Mengutip Yonhap, Korea Selatan mencatat 34 kematian lagi akibat Covid-19 pada Rabu, meningkatkan jumlah orang meninggal terinfeksi virus corona menjadi 3.658. Tingkat kematian mencapai 0,81%, naik dari 0,78% sebulan sebelumnya.

Pasien Covid-19 yang sakit kritis juga mencapai angka tertinggi sepanjang masa yaitu 723, menandai pertama kalinya menembus angka 700. Rekor harian sebelumnya adalah 661 yang dilaporkan pada Selasa (30/11).

Baca Juga: WHO: Varian Omicron akan terdeteksi di banyak negara

Baca Juga: Pesan CEO BioNTech: Jangan panik menghadapi varian Omicron

Kemunculan varian Omicron telah membuat Korea Selatan dalam siaga tinggi. Pada Selasa (30/11), dugaan kasus pertama varian Omicron terdeteksi di negara itu, tetapi otoritas kesehatan mengatakan tes lebih lanjut diperlukan.

Tak satu pun dari empat orang yang diduga terinfeksi varian Omicron menunjukkan gejala yang signifikan.

Menteri Dalam Negeri Jeon Hae-cheol pada Selasa menyatakan, pemerintah sedang mempertimbangkan langkah-langkah tambahan setelah memutuskan untuk menghentikan pelonggaran aturan jarak sosial lebih lanjut.

KDCA sebelumnya menyebutkan, tingkat risiko pandemi, sistem penilaian lima tingkat baru yang mereka perkenalkan minggu lalu untuk mengevaluasi tingkat risiko Covid-19, telah mencapai level tertinggi di wilayah ibu kota Korea Selatan.

Pejabat kesehatan mengatakan, menjadi tidak mungkin untuk beralih ke fase kedua dari skema "hidup dengan Covid-19" yang dimulai awal bulan lalu untuk kembali secara bertahap ke kehidupan normal.

Korea Selatan awalnya berencana untuk lebih melonggarkan pembatasan pada pertengahan Desember setelah empat minggu dari fase pertama.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×