Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - LVIV. Pasukan Rusia telah meluncurkan serangan di Ukraina timur, mencoba untuk menembus pertahanan di hampir seluruh garis depan pada Selasa (19/4), dalam apa yang pejabat Ukraina gambarkan sebagai perang fase kedua.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan, Rusia telah memulai "Pertempuran Donbas" di Ukraina timur dan "sebagian besar dari seluruh tentara Rusia sekarang fokus pada serangan ini".
“Tidak peduli berapa banyak pasukan Rusia yang mereka kirim ke sana, kami akan berjuang. Kami akan membela diri,” Zelenskyy bersumpah dalam sebuah pidato lewat video, seperti dikutip Reuters.
Kepala Staf Kepresidenan Andriy Yermak meyakinkan, pasukan Ukraina bisa menahan serangan di "perang fase kedua". "Percayalah pada tentara kami, mereka sangat kuat," tegasnya, seperti dilansir Reuters.
Tidak ada komentar langsung dari Kementerian Pertahanan Rusia tentang pertempuran terbaru itu. Hanya, Gubernur Belgorod Rusia mengatakan, pasukan Ukraina telah menyerang sebuah desa di perbatasan, melukai seorang warga.
Baca Juga: Ditahan, Sekutu Putin Ini Minta Ditukar dengan Penduduk & Pasukan Ukraina di Mariupol
Media Ukraina melaporkan serangkaian ledakan, beberapa di antaranya sangat kuat, di sepanjang garis depan di Wilayah Donetsk, dengan penembakan terjadi di Marinka, Slavyansk, dan Kramatorsk.
Ledakan juga terdengar di Kharkiv di timur laut, Mykolaiv di selatan, dan Zaporizhzhia di tenggara Ukraina. Sementara sirene serangan udara juga berbunyi di pusat-pusat kota utama dekat garis depan, menurut para pejabat dan media.
Pejabat tinggi keamanan Ukraina Oleksiy Danilov menyebutkan, pasukan Rusia berusaha menerobos pertahanan Ukraina "di hampir seluruh garis depan Wilayah Donetsk, Luhansk, dan Kharkiv".
Rusia telah memfokuskan kembali serangan daratnya di dua provinsi timur Ukraina yang dikenal sebagai Donbas, sambil meluncurkan serangan jarak jauh ke target lain termasuk ibu kota Kyiv.
Staf Umum Ukraina mengungkapkan, pasukan Rusia bertujuan untuk membangun kontrol penuh atas Wilayah Donetsk, Luhansk, dan Kherson, sambil mengintensifkan serangan rudal di Ukraina barat.