Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SEOUL. Pertumbuhan ekonomi Korea Selatan di kuartal I mengalami kenaikan akibat lonjakan ekspor. Berdasarkan data yang dirilis Bank of Korea, Produk Domestik Bruto Korsel naik 1,4% dalam tiga bulan pertama 2011 dari kuartal IV 2010 yang waktu itu hanya naik 0,5%.
Kendati begitu, pertumbuhan tersebut masih berada di bawah estimasi analis yang mematok pertumbuhan 1,5%. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, ekonomi Negeri Ginseng itu sudah tumbuh 4,2%.
Di kuartal I, Korsel harus menghadapi lonjakan harga makanan dan energi, di mana tingkat inflasi melampaui target pertumbuhan bank sentral sebesar 4%. Untuk menangkal hal itu, bank sentral sudah menaikkan suku bunga acuannya sebanyak dua kali pada tahun ini. Kemungkinan, pada pertemuan 13 Mei mendatang, bank sentral akan kembali menaikkan suku bunganya.
"Tekanan inflasi akan terus ada, sehingga bank sentral harus tetap menaikkan suku bunga. Kemungkinan langkah itu bakal dilakukan minggu depan," jelas June Park, ekonom Woori Investment & Securities Co di Seoul.
Kemarin pada penutupan pukul 15.00 waktu Seoul, won melemah 0,5% menjadi 1.086,30 per dollar. Sedangkan indeks Kospi turun 0,4%.