kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,47   -12,05   -1.29%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perusahaan China dominasi penghimpunan dana IPO secara global


Rabu, 15 Juli 2020 / 17:59 WIB
Perusahaan China dominasi penghimpunan dana IPO secara global
ILUSTRASI. A man wearing a protective mask is seen inside the Shanghai Stock Exchange building, as the country is hit by a new coronavirus outbreak, at the Pudong financial district in Shanghai, China February 28, 2020. REUTERS/Aly Song


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penghimpunan dana melalui penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) secara global sepanjang paruh pertama tahun ini masih didominasi oleh perusahaan-perusahaan di kawasan Asia. Dan itu sebagian besar disumbang oleh listing yang dilakukan perusahaan asal China.

Sejumlah perusahaan China melakukan IPO dengan menghimpun dana jumbo pada kuartal II. Perusahaan asal Negeri Panda tersebut lebih agresif melakukan pencarian dana di pasar modal dibandingkan negara lain karena China lebih dulu membuka aktivitas ekonomi dari kebijakan lockdown akibat pandemi Covid-19.

Baca Juga: Apple memenangkan sengketa pajak dengan Uni Eropa senilai Rp 217 triliun

Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, total penghimpunan dana dari IPO secara global mencapai US$ 93,9 miliar sepanjang semester I 2020.

Perusahaan Asia berhasil mengumpulkan dana sebesar US$ 46,2 miliar atau 49% dari total penghimpunan dana IPO tersebut. Capaian itu merupakan pangsa pasar tertinggi semester pertama yang pernah dicatatkan kawasan Asia dalam satu dekade terakhir.

Kenneth Chow, Kepala Equity Capital Markets Asia Citigroup menilai, tingginya pendanaan yang diperoleh perusahaan Asia dari aksi IPO secara global sejalan dengan respon yang diberikan terhadap Covid-19 dan kebijakan yang diambil untuk menghadapinya cukup membantu alam mendukung kepercayaan investor.

“Kami melihat sejumlah perusahaan perawatan kesehatan dan bioteknologi listing di Hong Kong. Valuasinya bergerak naik sehingga itu berdampak ke market," kata Chow seperti dikutip Bloomberg, Rabu (15/7).

Baca Juga: Amazon kembangkan keranjang belanja pintar yang bisa checkout tanpa kasir

Perusahaan biotek merupakan satu-satunya perusahaan yang berhasil menyelesaikan IPO ketika pasar saham merosot tajam pada bulan Maret. Sektor ini tumbuh di saat pandemi Covid-19 karena memperoleh permintaan pasar sangat tinggi untuk perawatan kesehatan.

Meningkatkan pangsa Asia dari volume listing global juga merupakan bukti bahwa perusahaan-perusahaan Eropa dan AS mengalami penurunan penghimpunan dana dari pasar modal dibandingkan tahun lalu.




TERBARU

[X]
×