kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.975.000   59.000   3,08%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Perusahaan Eropa-Asia Serbu Pasar IPO AS


Sabtu, 22 Februari 2025 / 06:45 WIB
Perusahaan Eropa-Asia Serbu Pasar IPO AS
ILUSTRASI. A trader works at the New York Stock Exchange (NYSE) next to a U.S. flag, after Republican Donald Trump won the U.S. presidential election, in New York City, U.S., November 6, 2024. REUTERS/Andrew Kelly


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Minat perusahaan asal Eropa dan Asia untuk melantai di bursa saham Amerika Serikat (AS) masih tinggi. Mereka mengejar valuasi lebih tinggi dan akses likuiditas yang lebih besar.

Sejumlah perusahaan besar yang bersiap melakukan initial public offering (IPO) di AS antara lain fintech Klarna Group Plc dari Swedia, Ashtead Group Plc dari Inggris, dan produsen bubble tea asal China, Sexy Tea. Berdasarkan perhitungan Bloomberg, total valuasi perusahaan-perusahaan ini mencapai US$ 130 miliar.  

Rencana tersebut akan melanjutkan tren IPO perusahaan asing di AS setelah mencapai rekor tahun lalu. Valuasi yang lebih tinggi menjadi daya tarik utama saham di AS. Data Bloomberg menunjukkan bahwa saham-saham di Eropa dan Asia diperdagangkan dengan diskon 35% dibanding saham AS.

Seth Rubin, Kepala Pasar Modal Ekuitas Global di Stifel Financial Corp melihat banyak perusahaan berpandangan bahwa AS sebagai bursa paling likuid dan dalam. “Fenomena ini terjadi di berbagai sektor dan industri,” ujarnya di lansir Bloomberg, Jumat (21/2).

Baca Juga: Agar IPO Berjalan Mulus, Shein Diminta Menurunkan Valuasi Hingga US$ 30 Miliar

Menurut riset EY, AS mencatat 101 IPO perusahaan asing pada 2024, naik 51% dari 2023. Transaksi ini menyumbang lebih dari 50% total IPO di AS, meskipun hanya menyumbang 20% dari total dana yang dihimpun.

Sebagian besar perusahaan yang berminat masuk pasar saham AS datang dari Eropa. Glencore dari Swiss dengan valuasi US$ 50 miliar berminat memindahkan pencatatan saham utamanya ke AS. Ashtead Group, anggota indeks FTSE 100, telah mengumumkan rencana pemindahan pencatatan ke AS, mengikuti jejak perusahaan bahan bangunan CRH Plc pada 2023.

Perusahaan kimia asal Belanda, Nouryon, saat ini tenagh memproses IPO di AS. Holcim Ltd dari Swiss berencana mencatatkan unitnya di Amerika Utara dengan valuasi sekitar US$ 50 miliar.

Menurut David Boles, mitra di firma hukum Freshfields, semakin banyak perusahaan Eropa yang mempertimbangkan IPO atau pencatatan silang di AS.

Untuk mencegah gelombang eksodus tersebut, pejabat Eropa tengah menggodok reformasi aturan IPO dan mempercepat proyek Capital Markets Union. Namun, upaya itu belum cukup menarik minat perusahaan.

Baca Juga: Setengah Juta Pengguna TikTok Bergabung, Apa Itu Aplikasi RedNote?

Dari Asia, perusahaan China tetap tertarik untuk mencatatkan saham di AS meski IPO Didi Global pada 2021 gagal besar. Tahun lalu, ada 33 perusahaan China IPO di AS, dengan nilai perolehan dana US$ 1,3 miliar, lebih rendah dari hasil di 2020, US$ 13,2 miliar

Beberapa perusahaan China yang bersiap IPO di AS termasuk GDS Holdings Ltd. dan Inception Technology.    



TERBARU

[X]
×