Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
Perusahaan China itu pada bulan Agustus lalu mengatakan berencana memasok 10 juta dosis untuk Hong Kong dan Macau, mendistribusikannya melalui Jacobson Pharma Corp di Hong Kong.
Berdasarkan kesepakatan dengan BioNTech, Fosun juga bertanggung jawab untuk meminta persetujuan vaksin dari regulator di daratan China dan Hong Kong.
Sumber Bloomberg pada Jumat (12/12) mengatakan, Fosun bersiap untuk menyerahkan dokumen ke regulator obat di Hong Kong untuk ditinjau secepatnya minggu depan. Namun, perusahaan belum mengajukan izin di Cina daratan.
BioNTech sebelumnya mengatakan kepada Caixin bahwa vaksin yang ditujukan untuk pasar China akan diproduksi di fasilitasnya di Marburg, Jerman, tetapi Fosun telah mendorong untuk membuatnya di China.
Fosun menandatangani kesepakatan pada bulan Maret untuk membayar BioNTech sebesar US$ 135 juta di muka dan pembayaran potensi investasi dan tonggak masa depan hak komersialisasi eksklusif di daratan China, Hong Kong, Macao dan Taiwan. Mitra China akan bertanggung jawab atas biaya pemasaran dan penjualan dan akan mendapatkan 65% dari laba kotor.
Baca Juga: Begini cara Presiden AS terpilih ajak masyarakat vaksinasi vaksin Covid-19
Fosun mengatakan, pihaknya ke depan akan bernegosiasi dengan BioNTech kemungkinan pembuatan dan pengemasan vaksin di China dan berkomunikasi dengan Administrasi Produk Medis Nasional mengenai masalah tersebut.
Karena vaksin membutuhkan suhu sangat dingin dalam penyimpanan dan transportasi, Fosun telah berinvestasi di fasilitas penyimpanan sangat dingin di dekat Bandara Pudong Shanghai dengan kemampuan untuk menyimpan vaksin pada -94 derajat Fahrenheit (-70 derajat Celcius).
Di suhu tersebut, vaksin dapat disimpan selama 15 hari. Fasum telah menggandeng penyedia peralatan pendingin Moon Environment Technology Co. Ltd untuk membangun fasilitas penyimpanan tersebut.