kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Perusahaan farmasi China ini memilih impor vaksin bikinan AS-Jerman


Rabu, 16 Desember 2020 / 13:55 WIB
Perusahaan farmasi China ini memilih impor vaksin bikinan AS-Jerman
ILUSTRASI. Logo Pfizer


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia memilih mendatangkan vaksin Covid-19 bikinan China dengan menggandeng China Sinovac Biotech Ltd. Impor vaksin dari perusahaan farmasi asal China itu masuk ke dalam negeri mencapai 1,2 juta dosis pada 6 Desember 2020.

Namun, perusahaan farmasi di China justru ingin mengimpor vaksin dari barat bikin perusahaan Amerika Serikat (AS), Pfizer-BioNTech. Shanghai Fosun Pharmaceutical Group menyebutkan akan mengimpor vaksin BioNTech sekitar 100 juta dosis ke daratan China jika disetujui pemerintah.

Dilansir Reuters, Rabu (16/12), Fosun Pharma disebut akan melakukan pembayaran awal sebesar 125 juta euro atau sekitar US$ 151,84 juta pada akhir tahun ini untuk pembelian 50 juta dosis.

Fosun Pharma telah membawa kandidat vaksin BioNTech untuk uji klinis di China, namun masih belum mendapat persetujuan dari regulator medis di negara itu.

Perusahaan farmasi ini telah memulai uji klinis tahap 2 dari 960 peserta untuk vaksin berkode BNT162b2 itu di Provinsi Jiangsu, China.

Sementara pemerintah China belum mengumumkan kesepakatan pasokan vaksin dengan pembuat obat Barat. Pemerintah justru masih memilih bermitra dengan perusahaan farmasi swasta di negara itu.

Baca Juga: VUI-202012/01, varian baru virus corona yang bikin heboh Inggris

Vaksin Covid-19 buatan Pfizer dan BioNTech telah menerima persetujuan untuk penggunaan darurat di beberapa negara, termasuk AS, Inggris, dan Singapura.

Vaksin yang 95% efektif dalam uji klinis ini telah melewati tonggak penting pada Kamis ketika panel ahli secara resmi merekomendasikan agar disahkan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS.

Di China sendiri, vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan lokal yakni unit Sinopharm China National Biotec Group dan CanSino Biologics telah diberikan kepada ratusan ribu orang di bawah otorisasi darurat di China, tetapi mereka belum menerima persetujuan penggunaan publik dari regulator obat mana pun. 

Vaksin China National Biotec 86% efektif dalam uji coba yang dilakukan di Uni Emirat Arab, menurut laporan media pemerintah dikutip Nikkei, Rabu (16/12).

Fosun mendapatkan hak dari BioNTech pada bulan Maret untuk memasarkan vaksin di seluruh daratan Cina, Hong Kong, Makau, dan Taiwan.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×