kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Perusahaan farmasi China ini memilih impor vaksin bikinan AS-Jerman


Rabu, 16 Desember 2020 / 13:55 WIB
Perusahaan farmasi China ini memilih impor vaksin bikinan AS-Jerman
ILUSTRASI. Logo Pfizer


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia memilih mendatangkan vaksin Covid-19 bikinan China dengan menggandeng China Sinovac Biotech Ltd. Impor vaksin dari perusahaan farmasi asal China itu masuk ke dalam negeri mencapai 1,2 juta dosis pada 6 Desember 2020.

Namun, perusahaan farmasi di China justru ingin mengimpor vaksin dari barat bikin perusahaan Amerika Serikat (AS), Pfizer-BioNTech. Shanghai Fosun Pharmaceutical Group menyebutkan akan mengimpor vaksin BioNTech sekitar 100 juta dosis ke daratan China jika disetujui pemerintah.

Dilansir Reuters, Rabu (16/12), Fosun Pharma disebut akan melakukan pembayaran awal sebesar 125 juta euro atau sekitar US$ 151,84 juta pada akhir tahun ini untuk pembelian 50 juta dosis.

Fosun Pharma telah membawa kandidat vaksin BioNTech untuk uji klinis di China, namun masih belum mendapat persetujuan dari regulator medis di negara itu.

Perusahaan farmasi ini telah memulai uji klinis tahap 2 dari 960 peserta untuk vaksin berkode BNT162b2 itu di Provinsi Jiangsu, China.

Sementara pemerintah China belum mengumumkan kesepakatan pasokan vaksin dengan pembuat obat Barat. Pemerintah justru masih memilih bermitra dengan perusahaan farmasi swasta di negara itu.

Baca Juga: VUI-202012/01, varian baru virus corona yang bikin heboh Inggris

Vaksin Covid-19 buatan Pfizer dan BioNTech telah menerima persetujuan untuk penggunaan darurat di beberapa negara, termasuk AS, Inggris, dan Singapura.

Vaksin yang 95% efektif dalam uji klinis ini telah melewati tonggak penting pada Kamis ketika panel ahli secara resmi merekomendasikan agar disahkan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS.

Di China sendiri, vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan lokal yakni unit Sinopharm China National Biotec Group dan CanSino Biologics telah diberikan kepada ratusan ribu orang di bawah otorisasi darurat di China, tetapi mereka belum menerima persetujuan penggunaan publik dari regulator obat mana pun. 

Vaksin China National Biotec 86% efektif dalam uji coba yang dilakukan di Uni Emirat Arab, menurut laporan media pemerintah dikutip Nikkei, Rabu (16/12).

Fosun mendapatkan hak dari BioNTech pada bulan Maret untuk memasarkan vaksin di seluruh daratan Cina, Hong Kong, Makau, dan Taiwan.

Perusahaan China itu pada bulan Agustus lalu mengatakan berencana memasok 10 juta dosis untuk Hong Kong dan Macau, mendistribusikannya melalui Jacobson Pharma Corp di Hong Kong.

Berdasarkan kesepakatan dengan BioNTech, Fosun juga bertanggung jawab untuk meminta persetujuan vaksin dari regulator di daratan China dan Hong Kong.

Sumber Bloomberg pada Jumat (12/12) mengatakan, Fosun bersiap untuk menyerahkan dokumen ke regulator obat di Hong Kong untuk ditinjau secepatnya minggu depan. Namun, perusahaan belum mengajukan izin di Cina daratan.

BioNTech sebelumnya mengatakan kepada Caixin bahwa vaksin yang ditujukan untuk pasar China akan diproduksi di fasilitasnya di Marburg, Jerman, tetapi Fosun telah mendorong untuk membuatnya di China.

Fosun menandatangani kesepakatan pada bulan Maret untuk membayar BioNTech sebesar US$ 135 juta di muka dan pembayaran potensi investasi dan tonggak masa depan hak komersialisasi eksklusif di daratan China, Hong Kong, Macao dan Taiwan. Mitra China akan bertanggung jawab atas biaya pemasaran dan penjualan dan akan mendapatkan 65% dari laba kotor.

Baca Juga: Begini cara Presiden AS terpilih ajak masyarakat vaksinasi vaksin Covid-19

Fosun mengatakan, pihaknya ke depan akan bernegosiasi dengan BioNTech kemungkinan pembuatan dan pengemasan vaksin di China dan berkomunikasi dengan Administrasi Produk Medis Nasional mengenai masalah tersebut.

Karena vaksin membutuhkan suhu sangat dingin dalam penyimpanan dan transportasi, Fosun telah berinvestasi di fasilitas penyimpanan sangat dingin di dekat Bandara Pudong Shanghai dengan kemampuan untuk menyimpan vaksin pada -94 derajat Fahrenheit (-70 derajat Celcius).

Di suhu tersebut, vaksin dapat disimpan selama 15 hari. Fasum telah menggandeng penyedia peralatan pendingin Moon Environment Technology Co. Ltd untuk membangun fasilitas penyimpanan tersebut.



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×