Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - AMSTERDAM. Perusahaan investasi milik keluarga Agnelli asal Italia, Exor NV, telah menjadi investor terbesar di Philips dengan membeli 15% saham grup teknologi kesehatan tersebut dengan harga sekitar 2,6 miliar euro atau U$2,8 miliar.
Melansir Reuters, Selasa (15/8), kesepakatan tersebut merupakan mosi percaya terhadap perusahaan Belanda yang sedang dalam tahap akhir penarikan produk besar-besaran yang dimulai pada 2021 dan menjatuhkan dua pertiga dari harga sahamnya.
Saham Philips naik 4,4% menjadi 19,30 euro, sedangkan Exor turun 0,3% menjadi 81,22 euro.
Baca Juga: Philips Produksi Lampu Pembersih Virus dengan Sinar Ultra Violet
Philips disebutkan cocok dengan dua dari tiga sektor yang ditargetkan Exor dalam strategi investasinya, yakni perawatan kesehatan dan teknologi.
Adapun sektor ketiga adalah produk mewah. Exor membeli saham Philips di pasar terbuka dan mungkin akan meningkatkannya hingga 20%.
Berdasarkan perjanjian hubungan dengan Philips, Exor akan menempati posisi di dewan pengawas perusahaan.
Setelah diusulkan, perwakilan Exor akan menghadiri beberapa rapat sebagai pengamat sampai mereka secara resmi bergabung dengan dewan. Exor bertujuan untuk memainkan peran aktif dalam mendukung strategi Philips.
"Investasi besar Exor menggarisbawahi keyakinan mereka terhadap transformasi Philips menjadi perusahaan teknologi kesehatan serta potensi pertumbuhan dan nilainya," ujar Chairman Philips, Feike Sijbesma, dalam suatu pernyataan.
Para eksekutif Philips mengatakan kepada media bahwa Exor telah meneliti kemungkinan investasi sejak tahun lalu, tetapi sempat tertahan.
Analis ING mengatakan bahwa investasi Exor saat ini berfokus pada perusahaan-perusahaan terbuka karena mereka lebih menarik dari sudut pandang valuasi daripada pasar swasta, yang mana nilai belum sesuai dengan kenyataan.
Baca Juga: Gebrakan Terbaru India, Bayar Minyak Mentah Pertama ke UEA dalam Rupee
Saham Philips telah menguat 35% tahun ini dan ditutup pada 18,50 euro pada Jumat (11/8).
"Selain sebagai perusahaan teknologi medis, Philips juga dianggap sebagai saham yang bernilai, setelah terkena dampak dari kisah penarikan Respironics," kata ING.
Adapun Philips pada bulan lalu melaporkan laba inti sebesar 453 juta euro dan disebutkan sedikit meningkatkan target keuangan untuk setahun penuh.