Sumber: money.cnn | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
RIYADH. Pemerintah Arab Saudi mempertimbangkan akan menjual saham di perusahaan minyak raksasa milik pemerintah, Saudi Aramco.
Dalam pernyataannya, Jumat (8/1), Saudi Aramco bilang saat ini pihaknya tengah mempelajari opsi untuk mempersilakan partisipasi publik dari saham mereka, termasuk menghelat initial public offering (IPO) grup perusahaan atau anak perusahaan.
Asal tahu saja, Aramco merupakan produsen minyak terbesar dunia. Aramco mengklaim, produksi minyak mereka mencapai 12% dari total produksi minyak dunia.
Perusahaan juga memiliki cadangan minyak yang melimpah. Diprediksi, cadangan minyak Aramco mencapai 261 juta barel, atau hitungan kasarnya 15% dari total cadangan minyak dunia.
Likuiditas kering
Fakta bahwa Arab Saudi berniat menjual perusahaan minyak miliknya saat ini, di saat harga minyak kolaps ke posisi terendah dalam satu dekade terakhir, menunjukkan situasi finansial mereka yang genting.
"Anggaran pertahanan dan subsidi Arab Saudi memang tidak terkontrol dan sangat tinggi. Saat ini mereka membutuhkan dana segar secepatnya," jelas Luay al-Khatteeb, energy security expert Brookings Doha Center.
Sekadar informasi, minyak menyumbang sekitar 75% pendapatan Arab Saudi. Itu sebabnya, anjloknya harga minyak sangat memukul perekonomian negara ini.
Apalagi, pada tahun lalu, anggaran belanja mereka lebih besar dari pendapatan. Kondisi ini yang menyebabkan Arab Saudi mencatatkan defisit anggaran yang hampir mencapai US$ 100 miliar.
Tak heran jika pada akhirnya Arab Saudi mengumumkan pemangkasan anggaran dan bahkan mengerek harga bensin sebesar 50%.
Lebih besar dari Apple?
Pertanyaannya, apakah IPO Saudi Aramco secara teknikal memungkinkan. Sebab, Aramco bisa saja terlalu besar untuk tercatat di pasar saham, setidaknya di pasar saham Arab Saudi.
Menurut The Economist, nilai perusahaan ini bisa mencapai triliunan dollar. Jika dibandingkan, nilai tersebut melampaui seluruh nilai saham yang ada di pasar saham Saudi. Bahkan mungkin, nilainya melampaui nilai dari Apple Inc.
Sebagai perbandingan, nilai perusahaan minyak terbesar dunia yang tercatat sahamnya di bursa adalah Exxon Mobil. Nilai kapitalisasi pasar Exxon hanya mencapai US$ 324 miliar, yakni sekitar 10% dari cadangan Aramco.
Aramco didirikan pada tahun 1930-an. Awalnya, nama perusahaan itu adalah Arabian American Oil Company. Baru pada akhirnya, Saudi Aramco sepenuhnya menjadi milik pemerintah Arab Saudi pada akhir 1970-an.
Saudi Aramco sudah menemukan lebih dari 100 ladang minyak di Arab Saudi dan memiliki sekitar 60.000 karyawan.