kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pesawat jet Israel masih terus menembakkan roket di wilayah Gaza


Kamis, 17 September 2020 / 15:42 WIB
Pesawat jet Israel masih terus menembakkan roket di wilayah Gaza
ILUSTRASI. Gaza. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa TPX IMAGES OF THE DAY


Sumber: Arab News | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - GAZA. Israel mengebom Gaza pada Rabu setelah militan menembakkan roket sepanjang malam, membayangi penandatanganan kesepakatan normalisasi dengan UEA dan Bahrain di Washington. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuduh para militan berusaha menghentikan kesepakatan damai, yang pertama bagi Israel dengan negara Arab sejak 1994.

Tetapi penguasa Gaza Hamas memperingatkan Israel bahwa mereka menghadapi eskalasi jika pemboman berlanjut, hampir dua minggu setelah gencatan senjata yang ditengahi Mesir.

Setidaknya 15 roket diluncurkan dari Jalur Gaza antara jam 8 malam. pada Selasa dan Rabu pagi, sembilan di antaranya dicegat oleh pertahanan udara Israel, kata militer.

Satu menghantam kota pelabuhan selatan Ashdod, melukai sedikitnya dua orang, kata layanan darurat.

"Kami terkejut dengan roket itu," kata Ilanit Levy, seorang warga Sderot berusia 45 tahun, sebuah kota Israel yang dekat dengan perbatasan Gaza.

“Itu karena perjanjian. Mungkin mereka ingin mengatakan bahwa mereka tidak ingin berdamai dengan kami, bahwa mereka ingin merusak perjanjian, ”tambahnya.

Baca Juga: Warga Palestina memprotes kesepakatan normalisasi Arab dengan Israel

Militer Israel mengatakan jet tempur menanggapi dengan serangan terhadap sasaran militer Hamas.

Tidak ada klaim tanggung jawab langsung atas tembakan roket tersebut.

Tapi Israel menganggap Hamas bertanggung jawab, memperingatkan itu akan "menanggung konsekuensi aktivitas teror terhadap warga sipil Israel."

Tembakan roket terjadi ketika UEA dan Bahrain menandatangani perjanjian yang membangun hubungan diplomatik dengan Israel.

“Mereka ingin mencegah perdamaian, mereka tidak mau. Kami akan memukul semua orang yang mencoba menyakiti kami, dan kami akan mengulurkan tangan perdamaian kepada semua yang menjangkau kami untuk berdamai, "kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam sebuah pernyataan.

Perjanjian penting tersebut memicu demonstrasi pada hari Selasa di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki.

Selanjutnya: Hamas klaim bisa hancurkan Tel Aviv, ini caranya




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×