kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Pesawat maut Boeing B-737 sudah boleh terbang lagi


Senin, 23 November 2020 / 08:33 WIB
Pesawat maut Boeing B-737 sudah boleh terbang lagi
ILUSTRASI. Pesawat Boeing 737 Max Boeing B737 Max B-737 Max 8 lion air


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Rentetan inilah yang kemudian membawa FAA dan Boeing kepada posisi yang sangat sulit untuk menghindar dari kesalahan fatalnya. Walaupun pihak Boeing melalui CEO nya telah memohon maaf kepada seluruh keluarga korban kecelakaan di Indonesia dan Ethiopia, kiranya hal tersebut sangat sulit untuk dapat memulihkan kepercayaan masyarakat pengguna jasa angkutan udara untuk percaya dan mau bepergian lagi dengan pesawat terbang MAX 8. 

Di Indonesia yang memiliki wewenang untuk menyetujui atau tidak menyetujui keputusan FAA yang telah mengijinkan MAX 8 untuk terbang kembali berada dalam tangan Direktur Perhubungan Udara Kementrian Perhubungan RI. Tidak mudah bagi Dirjen Hubud untuk dapat segera mengambil keputusan, walau FAA dan Boeing sendiri telah melakukan perbaikan dan penyempurnaan pesawat MAX 8 selama 20 bulan sejak kecelakaan terjadi. 

Secara tidak langsung dipastikan kepercayaan besar yang selama ini mapan terhadap kredibilitas FAA dan Boeing telah goyah dengan kasus MAX 8. Dibutuhkan masukan dari beberapa orang yang kompeten pada masalah tersebut dan juga penjelasan lengkap dan terperinci secara teknis dari operator pengguna MAX 8 di Indonesia dalam hal ini dari jajaran manajemen Garuda dan Lion Air. 

MCAS sendiri yang sering disebut-sebut sebagai penyebab utama terjadinya kedua kecelakaan fatal itu sangat teknis sifatnya untuk dapat dijelaskan kepada orang awam secara populer. Garis besar dari MCAS sebagai penyebab kecelakaan akan ditulis tersendiri pada artikel yang akan datang. Setidaknya, diketahui pada awal penggunaan pesawat MAX 8 pihak Lion Air telah mengajukan pre simulator training untuk para pilotnya sebelum menerbangkan pesawat baru tersebut akan tetapi ditolak oleh pihak pabrik. 

Baca Juga: Kantongi persetujuan FAA, Boeing 737 MAX bisa terbang lagi

Demikian pula Garuda Indonesia konon telah mengirim (dengan biaya sendiri) para pilotnya untuk melakukan latihan simulator pesawat MAX 8 di luar negeri sebelum mengoperasikan pesawat MAX 8 berlogo Garuda. 

Nah dengan perkembangan terakhir dimana FAA dan Boeing telah menyatakan MAX 8 sudah aman untuk terbang lagi, pertanyaan yang muncul adalah, akankah pihak otoritas penerbangan Indonesia akan segera menyetujuinya? Yang pasti seperti juga beberapa otoritas penerbangan negara lainnya, kepercayaan yang kukuh selama ini terhadap kredibilitas Boeing dan FAA sudah sangat terganggu. 

Apabila toh akan disetujui dan diijinkan oleh pemegang kewenangan, pertanyaan berikutnya adalah, masih adakah konsumen pengguna jasa angkutan udara di Indonesia yang “berani” dan bersedia untuk bepergian dengan menggunakan pesawat MAX 8? 


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pesawat Maut B-737 MAX 8 Sudah Boleh Terbang Lagi"

Editor : Erlangga Djumena

Selanjutnya: Trump jual helikopter pribadi, siapa berminat? Siapkan dana sekitar Rp 14 miliar



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×