Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - GUATEMALA. Tangan besi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mulai berjalan. Trump mulai melakukan tindakan keras terhadap para imigran dan mendeportasi mereka.
Sebuah pesawat militer AS dengan migran yang dideportasi sebagai bagian dari tindakan keras Presiden Donald Trump terhadap imigrasi ilegal mendarat di Guatemala pada Senin (27/1), dua pejabat AS mengatakan kepada Reuters.
Penerbangan tersebut merupakan tanda bahwa Trump tidak gentar dalam melanjutkan programnya menggunakan pesawat militer AS untuk mendeportasi migran, meskipun berada di ambang perang dagang dengan Kolombia karenanya sehari sebelumnya.
Baca Juga: Ancaman Trump Manjur, AS Batal Kenakan Sanksi dan Tarif Terhadap Kolombia
Para pejabat, yang berbicara dengan syarat anonim, tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Penerbangan ini merupakan penerbangan ketiga yang berhasil mendarat di Guatemala sejak dimulainya penerbangan deportasi militer minggu lalu.
Hingga saat ini, Guatemala tampaknya menjadi satu-satunya negara yang telah menerima penerbangan militer dengan para migran.
Ini merupakan penerbangan pertama setelah Trump mengancam tarif dan sanksi terhadap Kolombia untuk menghukumnya karena sebelumnya menolak menerima penerbangan militer yang membawa para deportasi sebagai bagian dari tindakan keras imigrasinya yang menyeluruh.
Gedung Putih mengatakan Kolombia telah setuju untuk menerima para migran dan Washington tidak akan mengenakan ancaman hukumannya.
Baca Juga: Susunan Lengkap Kabinet Donald Trump, Ada Elon Musk