kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pesawat pengintai AS mulai melintasi Korea Selatan untuk pantau Korea Utara


Selasa, 08 Desember 2020 / 10:32 WIB
Pesawat pengintai AS mulai melintasi Korea Selatan untuk pantau Korea Utara
ILUSTRASI. AS dan Korea Selatan belakangan ini cukup sibuk memantau pergerakan Korea Utara, sambil memperkuat postur pertahanan masing-masing.


Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Dua unit pesawat AS, masing-masing merupakan pesawat peringatan dini dan pesawat pengintai terlihat sudah melintasi langit Korea Selatan pada hari Selasa (8/12).

Yonhap melaporkan bahwa kehadiran pesawat AS tersebut merupakan bagian dari upaya Negeri Paman Sam untuk memantau Korea Utara.

Melalui cuitannya, akun Aircraft Spots mengungkap ada satu jet E-3B Sentry meninggalkan Pangkalan Udara Kadena di Okinawa dan melakukan misi di atas Korea Selatan dan Laut Kuning pada hari Selasa.

Pesawat jenis tersebut bertugas untuk melakukan pengawasan, komando, dan kontrol di semua level ketinggian dan kondisi cuaca.

Bersamaan dengan itu, pesawat peringatan dini Peace Eye E-737 Korea Selatan, bersama dengan dua RC-12X Guardrails dan satu pesawat EO-5C Crazy Hawk yang dioperasikan oleh U.S. Forces Korea (USFK), juga melakukan misi di Semenanjung Korea.

Baca Juga: Rusia akan luncurkan jet tempur Su-57 generasi terbaru pada tahun 2022

Pada hari Senin (7/12), militer AS juga menerbangkan E-8C, atau JSTARS, di atas wilayah selatan Korea Selatan. Pesawat ini dikenal mampu memantau dengan cermat pergerakan pasukan dan peralatan Korea Utara, termasuk rudal dan senjata artileri.

Kehadiran pesawat-pesawat militer AS tersebut terjadi di tengah kabar bahwa Korea Utara bisa melakukan provokasi, seperti peluncuran rudal di momen pelantikan Presiden AS terpilih, Joe Biden, yang akan berlangsung bulan depan.

"Pengiriman pesawat tersebut nampaknya menjadi bagian dari operasi reguler mereka (AS), pihak Korea Selatan dan AS telah melakukan misi bersama secara teratur," ungkap salah seorang perwira Angkatan Udara Korea Selatan.

AS dan Korea Selatan belakangan ini memang cukup sibuk memantau pergerakan Korea Utara, sambil memperkuat postur pertahanan masing-masing.

Meskipun demikian, hingga saat ini pihak Kepala Staf Gabungan (JCS) masih belum menemukan tanda-tanda yang menunjukkan tindakan provokatif langsung oleh Korea Utara.

Selanjutnya: Hari ini dalam sejarah: Jepang menyerang Pearl Harbor



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×