kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Peta Pentagon Terbaru Menunjukkan Posisi Berbahaya China di Laut China Selatan


Kamis, 16 Maret 2023 / 07:32 WIB
Peta Pentagon Terbaru Menunjukkan Posisi Berbahaya China di Laut China Selatan
ILUSTRASI. Pemandangan dari udara Southwest Cay, juga dikenal sebagai Pulau Pugad, dikendalikan oleh Vietnam dan bagian dari Kepulauan Spratly di Laut Cina Selatan. REUTERS/Francis Malasig


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pada bulan November 2022, Pentagon merilis Laporan Kekuatan Militer China tahunannya. Laporan ini mencakup sejumlah peta untuk mengilustrasikan penilaian terbarunya atas kemampuan dan jangkauan militer China.

Melansir Business Insider, salah satu peta itu menawarkan gambaran terperinci tentang Kepulauan Spratly, yakni daerah yang sangat dipersengketakan di Laut China Selatan yang telah menjadi sumber ketegangan antara China dan tetangganya yang lebih kecil.

Enam negara mengklaim semua atau sebagian pulau dan fitur di Spratly. Upaya reklamasi dan perbentengan China di sana selama beberapa dekade terakhir telah menjadikan pulau-pulau yang dikuasainya sebagai pulau yang paling bersenjata dan paling mengesankan.

China tidak menunjukkan tanda-tanda untuk mengurangi penumpukan atau menyusutkan kehadirannya, bahkan menambah kompleksitas ke salah satu wilayah paling dinamis di dunia.

Baca Juga: Inilah Strategi Taiwan Hadapi Ancaman Serangan China

Posisi berbahaya China

Peta itu, salah satu dari beberapa laporan yang menggambarkan pasukan China, menunjukkan klaim saat ini di Kepulauan Spratly serta fasilitas China di sana.

Klaim teritorial dan landas kontinen China, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Vietnam ditunjukkan dengan beberapa garis yang tumpang tindih. Peta tersebut juga memberikan lokasi kasar untuk tujuh pos China, termasuk tiga lapangan udara, dan 63 pos terdepan lainnya di Spratly.

"Pos terdepan China mampu mendukung operasi militer dan telah mendukung pesawat non-tempur. Namun, belum ada kehadiran pesawat tempur skala besar yang diamati di sana," kata laporan Pentagon.

Laporan itu juga mengatakan bahwa rudal dan sistem senjata lainnya di pos terdepan yang dikuasai China adalah sistem senjata berbasis darat yang paling mumpuni yang digunakan oleh pihak yang mengklaim di Laut China Selatan yang disengketakan hingga saat ini.

Operasi militer China di Laut China Selatan diawasi oleh Komando Teater Selatan, yang merupakan salah satu komando teater terbesar dan terpenting di China.

Baca Juga: Cemas Serangan China, Filipina-AS Memulai Latihan Bersama & Libatkan 3.000 Pasukan



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×