kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Peternak ayam di China kesulitan pasokan pakan akibat penutupan akses jalan


Kamis, 06 Februari 2020 / 09:59 WIB
Peternak ayam di China kesulitan pasokan pakan akibat penutupan akses jalan
ILUSTRASI. Peternak ayam di China kesulitan pasokan pakan akibat penutupan akses jalan. KONTAN/Baihaki/30/7/2018


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menyusul krisis daging babi, peternak unggas di China sekarang dalam kesulitan karena wabah virus corona. Jutaan ayam diperkirakan akan mati dalam beberapa hari mendatang karena pakan yang sangat dibutuhkan tidak sampai tepat waktu.

Penutupan akses ke provinsi-provinsi di China telah menghantam rantai pasokan pakan ternak yang sangat dibutuhkan seperti bungkil kedelai. Ketika wabah menyebar, otoritas China telah menutup akses jalan dan bahkan menghentikan bus jarak jauh.

Baca Juga: WNI yang terinfeksi virus corona di singapura mendapat pendampingan dari KBRI

Ini akan menciptakan masalah besar di sektor peternakan. Bahkan jika pabrik lokal telah melanjutkan operasinya, masih akan lebih lama dari biasanya untuk pengiriman karena masalah logistik.

“Ini akan menciptakan masalah besar di sektor peternakan. Bahkan jika pabrik lokal telah memulai kembali operasinya, masih akan lebih lama dari biasanya untuk pengiriman karena masalah logistik (kurangnya tenaga kerja, penutupan jalan, pemeriksaan jalan),” tulis Darin Friedrichs, analis komoditas senior Asia di perusahaan INTL FCStone.

“Saya pikir di banyak daerah masalah transportasi (berdampak) pada produksi ayam. Diharapkan tidak hanya produksi Q1 tetapi Q2 akan terpengaruh,” ujar Chenjun Pan, analis senior di Rabobank, kepada CNBC.

Petani di Hubei, pusat penyebaran virus corona saat ini berada dalam situasi "sangat tertekan", asosiasi unggas Hubei menulis dalam sebuah surat kepada Asosiasi Pertanian Hewan China tingkat nasional pekan lalu.

Baca Juga: China virus toll jumps past 500 as more cases found on cruise ship off Japan

Surat itu mengatakan transportasi pada dasarnya lumpuh, dan sebagian besar peternakan skala besar akan menghadapi kekurangan pakan segera, yang akan melanda operasi.

Asosiasi Peternakan Hewan China meminta produsen pakan untuk mengirim 18.000 ton jagung dan 12.000 ton bungkil kedelai ke Hubei.

Tercatat setidaknya ada sekitar 348 juta ayam di Hubei, yang merupakan provinsi penghasil unggas terbesar keenam di Cina. Hubei, juga penghasil telur utama, menyembelih sekitar 500 juta unggas setiap tahun.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×