Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Petugas keamanan bandara Amerika Serikat (AS) yang tetap bekerja tanpa gaji selama penutupan pemerintahan (government shutdown) kali ini berada dalam posisi keuangan yang lebih baik dibandingkan penutupan panjang terakhir pada 2019.
Kondisi tersebut terjadi berkat peningkatan gaji dan tunjangan kerja yang telah diterapkan dalam beberapa tahun terakhir.
Meskipun penundaan penerbangan mulai meningkat seperti yang terjadi pada masa jabatan pertama Presiden Donald Trump, kompensasi dan kondisi kerja yang lebih baik diyakini dapat membuat para pekerja Transportation Security Administration (TSA) bertahan lebih lama di pekerjaan mereka selama penutupan kali ini.
Walaupun petugas TSA sudah tidak menerima gaji selama sebulan, ancaman terhadap gangguan perjalanan udara besar-besaran yang dapat menekan anggota parlemen untuk segera mengakhiri shutdown tampaknya lebih kecil dibandingkan lima tahun lalu.
Reformasi di Era Biden Dongkrak Gaji dan Hak Kerja
Pada 2021, pemerintahan Presiden Joe Biden memperluas hak-hak ketenagakerjaan, sistem upah, dan tunjangan bagi petugas TSA agar setara dengan pegawai federal lainnya. Dua tahun kemudian, gaji mereka kembali ditingkatkan hingga 31%.
Baca Juga: Hampir Setengah Warga AS Nilai Defisit Perdagangan Jadi Krisis Nasional
Data Bureau of Labor Statistics (BLS) menunjukkan, gaji rata-rata petugas TSA melonjak menjadi US$61.840 pada 2024, naik signifikan dari US$42.310 pada 2019.
Selama penutupan pemerintahan tahun 2019, banyak petugas memilih meninggalkan TSA untuk bekerja di sektor lain seperti makanan cepat saji dan konstruksi yang menawarkan upah setara.
“Banyak orang waktu itu menyerah dan pindah kerja. Sekarang mereka lebih berkomitmen karena gajinya lebih baik,” ujar Neal Gosman, bendahara American Federation of Government Employees Local 899 di Minnesota.
Antrean Panjang Mulai Terjadi, Tapi Moral Pekerja Masih Tinggi
Pada hari ke-31 penutupan 2019, sekitar 10% petugas TSA tidak masuk kerja, tiga kali lipat dari tingkat ketidakhadiran normal. Meski belum ada data serupa untuk penutupan saat ini, waktu tunggu di pos keamanan bandara meningkat di beberapa kota besar.
Pada Minggu lalu, penumpang di bandara LaGuardia dan JFK di New York serta San Diego harus menunggu hampir satu jam untuk pemeriksaan keamanan. Di Houston, antrean bahkan mencapai lebih dari tiga jam, dengan kerumunan penumpang hingga keluar gedung terminal.
Sebelumnya, petugas TSA tidak memiliki perlindungan layanan sipil, menerima upah lebih rendah dan memiliki hak kerja yang terbatas.
Baca Juga: CEO Goldman Sachs Nilai Pertumbuhan dari AI Bisa Jadi Jalan Keluar Krisis Utang AS
“Dulu kami seperti pegawai kelas dua,” kata Gosman.
“Kompensasi yang buruk menyebabkan tingkat keluar-masuk pegawai sangat tinggi,” tambahnya.
Namun kini, situasi berbeda. “Saya memang mempertimbangkan untuk kembali ke sektor swasta, tapi dengan gaji saya saat ini dan kondisi pasar kerja yang ketat, sulit untuk pergi,” ujar Tyler Ditmar, seorang petugas TSA di Ohio kepada Reuters.
Kenaikan Gaji Perkuat Retensi dan Rekrutmen
Mantan Administrator TSA David Pekoske menyatakan pada 2023 bahwa kenaikan gaji tersebut berperan besar dalam meningkatkan retensi dan rekrutmen pegawai, dengan lonjakan 30% pada jumlah pelamar di seluruh posisi TSA.
Tingkat keluar-masuk pegawai (attrition rate) di lembaga itu juga menurun drastis: dari 15,7% pada 2022 menjadi 11,5% pada 2023, dan kini hanya 7,8% pada 2024.
Seorang petugas berusia 30 tahun di Bandara LaGuardia, New York, mengatakan gajinya naik dari US$50.000 menjadi sekitar US$60.000 pada 2023, belum termasuk tunjangan lokal.
“Dari bandara saya, tidak banyak yang berhenti. Sejauh yang saya tahu, situasinya stabil,” ujarnya.
Pihak TSA belum memberikan komentar resmi mengenai kondisi terbaru tersebut.
Baca Juga: Trump Tolak Sementara Penjualan Rudal Tomahawk untuk Ukraina
Sementara itu, seorang petugas di Florida yang enggan disebutkan nama belakangnya mengatakan:
“Saya tetap datang bekerja setiap hari karena tahu pada akhirnya akan dibayar. Semua orang di tempat saya bekerja juga tetap masuk sejauh ini, dan saya belum mendengar rencana untuk berhenti.”
Minat Rekrutmen
Per Juli 2024, TSA telah menerima 328.590 lamaran kerja untuk tahun fiskal berjalan, melampaui rata-rata tahunan di bawah 300.000 pelamar. Acara rekrutmen petugas keamanan bandara, federal air marshals, dan posisi lainnya mencatat minat tertinggi dalam sejarah lembaga tersebut.
“Selama ini kami tidak terlalu percaya bahwa pemerintah benar-benar memperhatikan kepentingan kami. Namun, dua tahun terakhir menjadi pengecualian,” ujar Gosman.
“Kenaikan gaji dan peningkatan kesejahteraan di era Biden telah meningkatkan moral kami secara signifikan,” terangnya.


 
 
 
 










