Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Pfizer Inc mengumumkan akan mengirimkan 10% lebih banyak dosis vaksin Covid-19 ke Amerika Serikat (AS) pada akhir bulan Mei mendatang. Menurut Kepala Eksekutif Pfizer Albert Bourla, hal tersebut dilakukan karena perusahaan telah berhasil meningkatkan produksinya.
Secara terpisah, perusahaan obat ini juga mengatakan tidak menemukan bukti penggumpalan darah terkait dengan penggunaan vaksinnya setelah melakukan penilaian data keamanan.
"Analisis basis data keamanan ini mencakup tinjauan dari semua kejadian buruk yang diterima untuk vaksin hingga 27 Maret," kata perusahaan itu.
Pernyataan Pfizer muncul ketika Badan Kesehatan Federal AS pada Selasa (13/4) merekomendasikan untuk menghentikan penggunaan vaksin Covid-19 Johnson & Johnson setidaknya selama beberapa hari. Hal tersebut dilakukan setelah enam wanita di bawah usia 50 mengalami pembekuan darah langka setelah menerima suntikan vaksin Johnson & Johnson.
Bourla juga mengatakan dalam tweetnya bahwa perusahaan akan memasok 300 juta dosis, dua minggu lebih awal dari yang diharapkan.
.@Pfizer has ramped up production of our #COVID19 vaccine & can deliver 10% more doses to the US by the end of May than previously agreed (total of 220M) & supply the full 300M agreed on for the end of July two weeks early. In the fight against COVID-19, we’re in this together. — AlbertBourla (@AlbertBourla) April 13, 2021
Pfizer telah berjanji untuk memberi pemerintah AS 100 juta dosis pada akhir Maret dan 100 juta lagi pada akhir Mei, dan sisanya dikirimkan pada akhir Juli.