kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Philip Morris merampungkan akuisisi Fertin Pharma senilai Rp 11,68 triliun


Selasa, 21 September 2021 / 08:28 WIB
Philip Morris merampungkan akuisisi Fertin Pharma senilai Rp 11,68 triliun


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Philip Morris International Inc menyelesaikan akuisisi Fertin Pharma A/S dengan nilai sekitar US$ 820 juta atau setara dengan Rp 11,68 triliun. Fertin Pharma adalah perusahaan pengembang dan produsen produk farmasi dan kesehatan terkemuka dengan keahlian dalam sistem penghantaran obat oral dan intraoral.

Chief Executive Officer Philip Morris, Jacek Olczak menyatakan bahwa Philip Morris tengah membangun produk-produk bebas asap dengan tujuan secara bertahap menggantikan rokok dan mengembangkan bisnis jangka panjang yang meliputi bidang-bidang non tembakau seperti lini produk perawatan diri dan kesehatan. Jacek menyambut kontribusi-kontribusi yang bisa diberikan Fertin Pharma berserta jajaran manajemen dan seluruh pegawainya bagi Philip Morris.

Dia memaparkan, masa depan Philip Morris ada pada bidang kesehatan, sains, teknologi dan praktik-praktik bisnis berkelanjutan untuk memberikan berbagai produk inovatif dan solusi untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan menciptakan dampak positif bagi masyarakat. "Kapasitas kelas dunia yang dimiliki Fertin sangat selaras dengan visi ini dan akan menjadi bagian penting dari masa depan kami,” kata Jacek dalam keterangan resmi, Senin (20/9).

Baca Juga: Philip Morris dapat dukungan dana untuk mengakuisisi perusahaan obat asma

Chief Executive Officer Fertin Pharma, Peter Halling juga mengatakan dengan menjadi bagian dari transformasi Philip Morris, Fertin akan memiliki posisi unik untuk terus berinovasi, tumbuh, dan melayani pelanggan sebagai perusahaan manufaktur dan pengembangan berbasis kontrak terkemuka, mewujudkan visi untuk memungkinkan orang-orang menjalani hidup yang lebih sehat. "Komitmen bersama kami terhadap sains dan inovasi yang berpusat pada konsumen, adalah dasar yang kuat untuk masa depan bersama yang sukses," paparnya.

Penambahan teknologi canggih, kemampuan yang kuat, dan tenaga kerja terampil, termasuk sekitar 200 profesional R&D dari Fertin Pharma akan memberikan Philip Morris kecepatan dan skala produksi produk-produk penghantaran oral yang berbeda dan inovatif. Hal ini mendukung target perusahaan pada tahun 2025 untuk menghasilkan lebih dari 50% total pendapatan bersihnya dari produk bebas asap dan setidaknya US$ 1 miliar pendapatan bersih dari portofolio produk di luar nikotin.

Dengan pengetahuan mendalam Fertin Pharma, Philip Morris berencana untuk mempercepat kehadirannya dalam kategori modern oral yang berkembang pesat, melalui berbagai produk bebas asap seperti kantong nikotin (nicotine pouch) yang dapat membantu lebih banyak perokok beralih ke alternatif yang lebih baik dan berhenti merokok.

Baca Juga: Grup Band dan Pengusaha Mulai Keranjingan Bisnis Rokok Elektronik

Selain itu, platform penghantaran oral Fertin Pharma akan melengkapi keahlian inhalasi PMI dan dapat dimanfaatkan untuk pengembangan produk-produk kesehatan dan perawatan diri. Antara lain seperti solusi atau suplemen yang dapat dijual bebas yang terbukti secara ilmiah dapat membantu meningkatkan kualitas hidup termasuk pada aspek tidur, energi, ketenangan, dan fokus yang berkualitas.

Fertin Pharma memiliki lebih dari 850 karyawan dan beroperasi di Denmark, Kanada, dan India. Fertin Pharma adalah perusahaan manufaktur dan pengembangan berbasis kontrak, dengan spesialisasi pada penelitian, pengembangan, dan produksi permen karet (gums), kantong (pouch), tablet cair, dan sistem oral padat lainnya untuk penghantaran bahan aktif termasuk nikotin dan merupakan produsen terkemuka solusi Terapi Penggantian Nikotin atawa Nicotine Replacement Therapy (NRT). Pada tahun 2020, Fertin Pharma menghasilkan pendapatan bersih sekitar US$ 160 juta.

Fertin Pharma akan beroperasi sebagai anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Philip Morris. Philip Morris memperkirakan dampak akuisisi pada laba per saham dilusian (diluted EPS) yang disesuaikan untuk tahun 2021 tidak material.

Baca Juga: Akuisisi Produsen Inhaler, Philip Morris Perkuat Bisnis Farmasi




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×