kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Philip Siefer dan Waldemar Zeiler meraup cuan dari bisnis kondom ramah lingkungan


Minggu, 15 Desember 2019 / 23:31 WIB
Philip Siefer dan Waldemar Zeiler meraup cuan dari bisnis kondom ramah lingkungan
ILUSTRASI. Setelah lama dikenal dengan produk kontrasepsi dan kondom Sutera dan Fiesta, PT DKT International kini mengeluarkan produk baru berupa suplemen. Produk yang diberi nama Sutra Perkasa ini diklaim memiliki bahan dasar ekstrak herbal alami yang bisa meningka


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - BERLIN. Peluang bisnis bisa datang dari mana saja, bahkan dari urusan ranjang. Duo Wirausaha Philip Siefer dan Waldemar Zeiler membuktikan hal ini dari peruntungan bisnis kondom ramah lingkungan atau vegan.

 Lantaran di Jerman, Kondom adalah bentuk kontrasepsi favorit kedua di Jerman, setelah pil. Mengutip BBC, bisnis ramah lingkungan ini mampu menangkap peluang dari pangsa pasar kondom global bernilai US$ 8 miliar.

Tentunya bisnis ini menarik perhatian bagi orang yang peduli terhadap lingkungan. Tak tanggung-tanggung, bisnis dari wirausahawan yang berbasis di Berlin mampu mengejutkan dunia.

Baca Juga: Resmi dibuka, peserta All Pack Indonesia naik 15% dibanding edisi tahun lalu

Hanya dalam kurung waktu empat tahun sajam produk kondom vegan dengan merek higiene vegan ini mampu menjadi bisnis yang berkelanjutan. Tak hanya itu, bisnis ini menghasilkan pendapatan tahunan sekitar € 5 juta.

Dalam mengambangkan bisnis ini, mereka membangun perusahaan bernama Einhorn, berarti unicorn dalam bahasa Jerman. Perusahaan ini mampu membuat kondom menjadi lebih ramah lingkungan.

Pada umumnya, Kondom di buat dari usus domba, kendati demikian, bahan utama kondom merupakan getah susu alami yang diektraksi dari pohon karet asal tropis Asia.

Susu domba ini mengandung protein kasein yang berfungsi melunakkan lateks. Namun, Einhorn meninggalkan protein kasein dengan mengantinya dengan pelumas nabati alami. Hal ini juga membutuhkan lateks dalam cara yang ramah lingkungan.

Einhorn sebenarnya bukanlah pihak pertama yang menciptakan kondom yang berkelanjutan atau vegan. Merek Amerika Utara, Glyde, mengambil kembali gelar itu pada tahun 2013.

Sejak itu semakin banyak alternatif berkelanjutan telah mencapai harapan, hal ini memungkinkan nilai pasar global kondom menurun, menjadi US $ 15 miliar pada tahun 2026.

Sementara pasar kondom masih relatif baru, Einhorn telah menemukan bahwa sebagian besar konsumen mereka berusia antara 20 dan 40 tahun, dengan 60% pembelian dilakukan oleh wanita.

Baca Juga: Semakin sering bercinta, semakin tidak mudah stres



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×