kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.709.000   5.000   0,29%
  • USD/IDR 16.330   130,00   0,79%
  • IDX 6.531   151,00   2,37%
  • KOMPAS100 953   27,09   2,93%
  • LQ45 747   21,97   3,03%
  • ISSI 201   5,17   2,64%
  • IDX30 389   10,56   2,79%
  • IDXHIDIV20 468   12,14   2,66%
  • IDX80 108   3,10   2,95%
  • IDXV30 111   2,75   2,54%
  • IDXQ30 128   3,35   2,70%

Pidato Trump di Kongres Diwarnai Sorakan dan Walkout dari Demokrat


Rabu, 05 Maret 2025 / 14:47 WIB
Pidato Trump di Kongres Diwarnai Sorakan dan Walkout dari Demokrat
ILUSTRASI. A screen shows U.S. President Donald Trump as he speaks at a FII Priority Saudi Investment Summit in Miami, Florida, U.S., February 19, 2025. REUTERS/Kevin Lamarque


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump merayakan kemenangan dalam pidatonya di hadapan Kongres pada Selasa (4/3), tetapi mendapat sorakan dan gangguan dari beberapa anggota Partai Demokrat yang mengangkat spanduk protes dan keluar dari ruangan di tengah pidato.

Ketegangan partisan ini mencerminkan gejolak yang telah mewarnai enam minggu pertama masa jabatan Trump, termasuk perubahan besar dalam kebijakan luar negeri AS, perang dagang dengan sekutu dekat, serta pengurangan besar-besaran tenaga kerja federal.

Pidato ini menjadi puncak dari dua hari gejolak di pasar keuangan setelah Trump memberlakukan tarif baru yang luas terhadap Meksiko, Kanada, dan China.

Baca Juga: Ini Penyebab Donald Trump Usir Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dari Gedung Putih

Pidato Kontroversial dan Aksi Protes

“Untuk warga negaraku, Amerika telah kembali,” kata Trump, disambut tepuk tangan dari sesama anggota Partai Republik.

“Negara kita berada di ambang kebangkitan yang belum pernah disaksikan dunia sebelumnya, dan mungkin tidak akan pernah lagi.”

Namun, Partai Demokrat merespons dengan mengangkat spanduk bertuliskan “No King” dan “This Is NOT Normal.”

Sekitar 30 anggota Demokrat meninggalkan ruangan sebelum pidato Trump selesai.

Anggota Kongres dari Texas, Al Green, bahkan diusir dari ruangan setelah menolak duduk kembali.

"Ketua sekarang mengarahkan petugas keamanan untuk memulihkan ketertiban. Silakan keluarkan pria ini dari ruang sidang," ujar Ketua DPR dari Partai Republik, Mike Johnson.

Saat Green, yang mengacungkan tongkat jalannya ke arah Trump, digiring keluar, beberapa anggota Partai Republik menyanyikan lagu “Nah, nah, nah, nah, hey, hey, goodbye.”

Trump, yang dikenal sebagai petarung politik, tampak menikmati perbedaan pendapat yang terjadi.

"Saya melihat ke arah Partai Demokrat di hadapan saya, dan saya sadar tidak ada satu kata pun yang bisa saya ucapkan untuk membuat mereka bahagia, tersenyum, atau bertepuk tangan," kata Trump setelah Green diusir.

Pidato ini berlangsung di Gedung DPR, tempat di mana empat tahun lalu para anggota parlemen bersembunyi ketakutan ketika massa pendukung Trump menyerbu Capitol dalam upaya gagal untuk membatalkan kemenangan Joe Biden dalam pemilu 2020.

Baca Juga: Kebijakan Trump Gegerkan AS! 443 Gedung Pemerintah Dilego, Termasuk Markas FBI

Kebijakan Baru: Tarif Tambahan dan Pemangkasan Pengeluaran

Trump mengumumkan tarif baru yang akan diberlakukan pada 2 April, sebuah langkah yang diperkirakan akan semakin mengguncang pasar keuangan.

"Negara-negara lain telah menggunakan tarif terhadap kita selama puluhan tahun, dan sekarang giliran kita untuk menggunakannya terhadap mereka," katanya.

Namun, banyak anggota Partai Republik tetap duduk diam sebagai tanda ketidaksepakatan mereka dengan kebijakan tarif Trump, yang telah menyebabkan ketegangan di dalam partai.

Tarif 25% terhadap Meksiko dan Kanada serta tambahan 10% terhadap impor dari China telah meningkatkan kekhawatiran investor.

Indeks Nasdaq Composite turun lebih dari 9% dari level tertingginya pada 16 Desember, mendekati ambang koreksi pasar.

Meskipun demikian, pasar mulai stabil saat Trump berbicara. Dolar AS naik 0,2% terhadap euro, sementara kontrak berjangka S&P 500 naik 0,4%.

Hanya satu dari tiga warga AS yang menyetujui cara Trump menangani biaya hidup, menurut survei Reuters/Ipsos. Ini menjadi pertanda bahaya di tengah kekhawatiran bahwa tarif Trump bisa memicu inflasi lebih tinggi.

Baca Juga: Trump: Jepang dan Korea Selatan Ingin Bermitra untuk Bangun Jaringan Pipa Gas Alaska



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×