Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Banyak orang di China biasanya tidak terlalu memperhatikan pidato-pidato yang panjang dan dapat diprediksi dari para pemimpin mereka.
Namun, tidak pada tahun ini. Mereka mendengarkan dengan seksama pidato pemimpin mereka untuk mencari indikasi bahwa langkah-langkah pemulihan Covid yang ketat di negara itu mungkin dilonggarkan setelah Kongres Partai Komunis.
Melansir BBC, jawaban singkat dari pemimpin China Xi Jinping adalah tidak.
Xi Jinping mengatakan, tidak akan ada keragu-raguan pada penerapan kebijakan nol-Covid karena kebutuhan untuk memprioritaskan menyelamatkan nyawa orang.
Penguncian, pengujian massal, pemindaian kode kesehatan, karantina, pembatasan perjalanan semuanya ada di sini untuk masa mendatang.
Bahkan tidak ada pembahasan sedikit pun tentang penderitaan sosial dan ekonomi yang disebabkan oleh kebijakan tersebut.
Sementara itu, mengutip Reuters, juru bicara Partai Komunis China menegaskan, kebijakan nol Covid-19 China adalah yang terbaik, paling hemat biaya dan akan terus meningkat.
Baca Juga: Balas Surat Kim Jong Un, Presiden Xi Jinping Serukan Komunikasi, Persatuan, Kerjasama
"Kami sangat percaya bahwa cahaya ada di depan dan ketekunan adalah kemenangan," kata Sun Yeli pada konferensi pers di Beijing menjelang kongres ke-20 partai tersebut.
Sun menanggapi pertanyaan tentang apakah China berisiko diisolasi dari seluruh dunia jika melanjutkan kebijakan nol-COVID-nya.
Selain itu, BBC memberitakan, tantangan besar lainnya yang dihadapi oleh pemerintah tetapi tidak disebutkan antara lain: pengangguran kaum muda yang melonjak dan krisis properti.
Sebaliknya, pidato yang panjangnya hampir dua jam ini sarat dengan retorika standar Partai dan kekurangan solusi aktual untuk masalah-masalah China.
Tepuk tangan terbesar terjadi ketika Xi Jinping berbicara tentang penyatuan antara daratan dan Taiwan.
Baca Juga: Xi Jinping Akan Membuka Kongres Partai Komunis yang Berkuasa
Dia mengatakan, Beijing akan mendorong kerja sama ekonomi dengan pulau itu. Dia berjanji bahwa pemerintah akan benar-benar berjuang untuk penyatuan damai. Akan tetapi, Partai tidak pernah berjanji untuk meninggalkan penggunaan kekuatan sebagai pilihan.
Xi Jinping juga membela undang-undang keamanan negara yang banyak dikritik di Hong Kong yang katanya telah memulihkan ketertiban di kota tersebut.
Demikian juga, ia membenarkan pembongkaran dan perubahan banyak masjid di provinsi Ningxia dan Xinjiang di Tiongkok utara - rumah bagi sebagian besar penduduk Muslim - dengan mengatakan bahwa agama di sini harus "berorientasi Tionghoa".
Struktur yang dianggap mencerminkan citra Arab tentang Islam telah digantikan oleh struktur yang lebih estetis Cina.
Namun, pemerintahan Xi memang memiliki cerita bagus untuk diceritakan dalam hal perubahan iklim dan inisiatif lingkungan lainnya.
Baca Juga: Xi Jinping Diisukan Bakal Tinjau Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Ini Jawaban Jokowi
"Kami akan meningkatkan industri rendah karbon dan mempromosikan cara hidup rendah karbon. Kami akan mengintensifkan pengendalian polusi. Kami akan bekerja untuk menghilangkan semua polusi serius," jelas Xi Jinping.
Namun pembangkit listrik tenaga batu bara tidak akan dihapuskan sampai sumber tenaga baru tersedia.
"Kami sedang membangun yang baru sebelum membuang yang lama," katanya.
Presiden Xi Jinping siap untuk memenangkan masa jabatan lima tahun ketiga sebagai sekretaris jenderal partai, posisi paling kuat di negara itu, pada kongres yang diadakan di Aula Besar Rakyat di Beijing selama seminggu mulai hari Minggu.