kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PM Australia bela strategi lockdown demi atasi Covid-19, hingga 70% penduduk divaksin


Minggu, 22 Agustus 2021 / 07:55 WIB
PM Australia bela strategi lockdown demi atasi Covid-19, hingga 70% penduduk divaksin
ILUSTRASI. PM Australia Scott Morrison. REUTERS/Issei Kato


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - MELBOURNE. Perdana Menteri Australia Scott Morrison membela strategi penguncian (lockdown) negara itu untuk memerangi wabah virus corona sehingga setidaknya 70% populasi divaksinasi sepenuhnya.

Mengutip Reuters, Minggu (22/8), pada Sabtu (21/8) polisi Australia menangkap ratusan orang selama demonstrasi anti lockdown di Sydney dan Melbourne, ibu kota dari dua negara bagian terpadat di negara itu, New South Wales dan Victoria yang berada di bawah penguncian ketat.

Akhir bulan lalu, pemerintah federal mengumumkan sebuah rencana yang mempertimbangkan penguncian sebagai strategi utama untuk meredam wabah hingga 70% populasi divaksinasi dan pembukaan kembali perbatasan Australia secara bertahap ketika jumlah vaksinasi mencapai 80%.

"Anda tidak dapat hidup dengan penguncian selamanya dan pada titik tertentu Anda perlu membuat perubahan gigi dan itu dilakukan pada 70%,” kata Morrison dalam sebuah wawancara televisi di Australian Broadcasting Corp.

Baca Juga: Tes corona di Indonesia masih sangat rendah, nomor 17 di dunia, ini datanya

Victoria, dalam penguncian keenam sejak dimulainya pandemi, pada hari Minggu mencatat 65 kasus yang didapat secara lokal. Pada hari Sabtu, Australia mengalami jumlah infeksi Covid-19 terburuk yang pernah ada, dengan New South Wales dan Victoria berjuang melawan wabah yang berkembang dari varian Delta yang sangat menular.

Hanya sekitar 30% orang berusia di atas 16 tahun yang telah divaksinasi lengkap sejauh ini, menurut data kementerian kesehatan yang dirilis pada hari Sabtu, terutama karena langkanya pasokan vaksin Pfizer dan kegelisahan publik tentang vaksin AstraZeneca.

Kecepatannya meningkat baru-baru ini, karena persediaan meningkat dan wabah Delta terus menyebar. Sebuah Newspoll yang dilakukan untuk surat kabar The Australian awal bulan ini menunjukkan bahwa 11% orang Australia mengatakan bahwa mereka akan dengan tegas menolak untuk divaksinasi.

Meskipun gelombang ketiga infeksi dari varian Delta, jumlah kasus Covid-19 Australia relatif rendah, dengan lebih dari 43.000 kasus dan 978 kematian.

Selanjutnya: Mayoritas bursa Asia turun menjelang akhir pekan




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×