Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - LONDON – Partai Konservatif di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, mengalami kekalahan telak di dua kursi parlemen pada hari Jumat. Kekalahan ini meningkatkan keraguan atas kemampuannya untuk memenangkan pemilihan umum yang diharapkan berlangsung tahun depan.
Dua kekalahan tersebut mencerminkan penurunan dukungan yang signifikan untuk Partai Konservatif, sebuah partai yang telah meraih kemenangan di empat pemilu nasional sebelumnya.
Fakta menarik, ini adalah ketiga kalinya seorang perdana menteri Inggris kalah dalam dua pemilu sela pada hari yang sama sejak tahun 1991.
Baca Juga: Inggris Kirim Kapal Militer Hingga Pesawat Pengintai untuk Membantu Israel
Partai Buruh, sebagai oposisi utama, berhasil mengamankan kursi di Mid-Bedfordshire, wilayah yang berlokasi sekitar 80 km utara London. Di sana, Partai Buruh berhasil mengatasi defisit hingga hampir 25.000 suara, menjadikannya kemenangan pemilu sela terbesar sejak 1945.
Selain itu, Partai Buruh juga memenangkan Tamworth, yang sebelumnya dikenal sebagai kubu Konservatif. Kemenangan ini mencatatkan perubahan terbesar kedua antara kedua partai tersebut sejak Perang Dunia Kedua.
Pemimpin Partai Buruh, Keir Starmer, merespons dengan antusias kemenangan ini. “Ini adalah hasil yang fenomenal,” ujarnya.
“Menang di kubu Tory menunjukkan bahwa masyarakat menginginkan perubahan, dan mereka percaya Partai Buruh yang telah bertransformasi dapat mewujudkannya,” ucapnya.
Baca Juga: Amerika, Inggris, Prancis, Italia, Jerman, Bersatu Membantu Israel Lawan Hamas
Rishi Sunak, mantan bankir investasi berusia 43 tahun, belakangan ini berupaya menonjolkan diri sebagai seorang reformis berani. Namun, di tengah kemarahan publik terkait inflasi yang tinggi, stagnasi ekonomi, dan pelayanan kesehatan yang mengecewakan, Sunak menghadapi kesulitan untuk menutup kesenjangan popularitas dengan Partai Buruh.
Partai ini unggul dengan selisih dua digit dalam jajak pendapat atas Partai Konservatif selama lebih dari setahun.
Sebagai tanggapan atas hasil pemilu, juru bicara Partai Konservatif menegaskan bahwa pemerintah sering kali menghadapi kesulitan memenangkan pemilu di pertengahan masa jabatan.
Dalam upayanya menarik dukungan, Sunak, dalam konferensi partai terbaru, kembali menekankan dirinya sebagai reformis yang siap mengambil keputusan sulit demi perekonomian.
Baca Juga: Para Pemimpin Dunia Dijamu Menu Vegetarian Sederhana dalam Jamuan Makan Malam G20
Ia mengumumkan rencana pembatalan jalur kereta api berkecepatan tinggi yang dicanangkan pendahulunya dan berkomitmen terhadap target net-zero bagi negara.
Namun, setelah konferensi, jajak pendapat menunjukkan bahwa Sunak belum berhasil mempersempit jarak dengan Partai Buruh, meski peringkat pribadinya meningkat sedikit.